Bapeten: Temuan Radioaktif di Tangerang Bukan dari Kebocoran Nuklir
- VIVAnews/ Sherly (Tangerang)
VIVA – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) memastikan, temuan serpihan radioaktif di sebidang tanah RT 17/04 Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan, bukan dari kebocoran fasilitas milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).
"Ada beberapa isu yang berkembang, kalau zat radioaktif ini muncul akibat adanya kebocoran reaktor. Dan di sini kita tegaskan, tidak ada kebocoran itu," kata Kepala Biro Hukum Kerjasama dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, Sabtu, 15 Februari 2020.
Ia menjelaskan, keberadaan radioaktif ini bukan berada di tempat yang seharusnya diletakkan. Ada yang diduga membuang barang tersebut ke tanah kosong di perumahan setempat.
"Yang jelas barang itu enggak mungkin ke sini sendiri, kemungkinan ada yang buang atau ada yang taruh. Dan ini kita perlu kita pastikan, barang itu untuk mencari tahu dan mengetahui barang itu produksi mana, dan pekerja mana yang melakukannya. Hingga akan kita lakukan tindakan selanjutnya," ujarnya.
Menurut dia, hal itu tidak mungkin terjadi, mengingat lokasi dari tanah tersebut dengan fasilitas Batan cukup jauh. Ditambah pada fasilitas itu, Batan mempunyai cerobong asap yang cukup tinggi. "Sekalipun bocor, pasti kena semua, tidak seperti ini," ujarnya.
Hingga kini, dia beserta beberapa pihak terkait pun masih terus melakukan pembersihan pada lokasi ditemukannya serpihan, dengan jenis radioaktif yang diketahui adalah Cs-137 atau Cesium-137 itu. Pihaknya juga memberikan garis batas aman agar masyarakat tidak mendekati lokasi.
Diketahui, pada pada 7 dan 8 Februari 2020, Bapeten menemukan beberapa serpihan sumber radioaktif dan langsung diangkat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.