Sampah di Pintu Air Manggarai akibat Banjir Kiriman Diangkuti
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan jajarannya untuk melakukan pembersihan sampah akibat banjir kiriman yang berada di Pintu Air (PA) Manggarai, Jakarta Selatan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengungkapkan, sejak Jumat sore curah hujan yang tinggi di kawasan hulu terlihat dari ketinggian air di Bendungan Katulampa di Bogor. Mulai pukul 16.00 WIB, ketinggian meningkat terus dan mencapai puncaknya pada pukul 22.00 WIB dengan status Siaga 3/Waspada.
Sejak tengah malam, ungkap Andono, UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyiagakan personel dan alat berat untuk membersihkan sampah yang terbawa aliran sungai masuk ke Jakarta dan ditahan di Pintu Air Manggarai.
"Pada pukul 3 pagi, alat berat mulai bekerja memindahkan dari badan sungai ke truk-truk. Pukul 12:00 WIB pengangkutan sampah dari emplasemen Pintu Air Manggarai tuntas dan berhasil diangkut sebanyak 829 meter kubik sampah," kata Andono di Jakarta, Sabtu, 8 Februari 2020.
Andono mengatakan, jika sampah di Pintu Air Manggarai tidak segera diangkat, pintu air akan tersumbat dan air akan meluap ke permukaan yang bisa mengakibatkan banjir.
“Kami sudah antisipasi dengan menyiagakan petugas di lokasi tersebut selama 24 jam. Sejak dini hari, petugas giat melakukan pengangkatan sampah,” katanya.
Proses pemindahan sampah dari Pintu Air Manggarai dilakukan dengan menggunakan 1 unit alat berat Liebher dan 1 unit excavator long arm, sehingga memudahkan petugas untuk mengangkat sampah.
Selain di Pintu Air Manggarai, petugas juga bersiaga di Kali Ciliwung BKB Season City. Armada yang dikerahkan berupa excavator long arm dan excavator spider.
Petugas dan armada juga disiagakan 24 jam di Jembatan Kali Ciliwung Kampung Melayu untuk mengantisipasi tumpukan sampah kiriman.
Andono menambahkan, pihaknya sudah mengantisipasi kesiapan penanganan sampah di musim penghujan dengan menyiagakan satgas penanganan sampah musim penghujan. Di setiap lokasi rawan tumpukan sampah saat banjir kiriman ditempatkan petugas untuk memantau perkembangan situasi.
“Ketika terjadi tumpukan sampah, selain petugas eksisting di ruas tersebut, maka personel dan armada tambahan akan segera bergerak ke lokasi itu. Kita siaga 24 jam,” tuturnya.