Monas dan Polemik Proyek Revitalisasi
- bbc
Meski demikian, pemagaran Monas dianggap mengembalikan feodalisme lantaran kawasan Monas menjadi kawasan terbatas.
Pembangunan pagar adalah "contoh bagaimana Sutiyoso tidak mengerti Monas. Bung Karno membawa Monas dari konsep feodal ke konsep egaliter, di mana Monas bisa diakses semua orang. (Lalu) tiba-tiba Sutiyoso bangun pagar dan membuat Monas jadi feodal lagi," jelas JJ Rizal.
Di awal pemerintahan Joko Widodo sebagai gubernur Jakarta tahun 2012 sampai 2014, Pekan Raya Jakarta dan Jakarta Fair dipindahkan lagi ke Monas, bukan lagi di Kemayoran, yang kini dipakai untuk tempat pertunjukan bermodal besar.
Monas juga dipakai sebagai ajang pelepasan presiden, tempat berkumpul massa untuk merayakan perayaan agama, dan lain sebagainya.
Di masa gubernur Basuki Tjahaja Purnama, ia membangun kios untuk pedagang di sekitar kawasan Monas, sementara gubernur Djarot Saiful Hidayat pada tahun 2017 kembali mensterilkan Monas dan mengaktifkan kembali Air Mancur Menari, salah satu obyek favorit pengunjung yang rusak sejak 2007.
Revitalisasi Monas dari masa ke masa ini dinilai hanya menyentuh sisi estetikanya saja.
"Menurut saya ada upaya pembersihan Monas, tapi museumnya, yang adalah batin Monas, tidak disentuh sama sekali," kata JJ Rizal.
Revitalisasi Monas dihentikan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memulai proyek revitalisasi Monas pada November 2019 dengan anggaran mencapai Rp150 miliar. Kisruh terjadi saat 205 pohon-pohon yang ada dalam area Monas ditebang, dengan rincian 150 pohon ukuran besar dan 55 pohon ukuran kecil.