Satu dari 59 Korban Kecelakaan Bus di Subang Masih Pendarahan Kepala
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Sebanyak 32 korban kecelakaan bus rombongan kader Posyandu Bojong Pondok Terong, Depok, Jawa Barat, masih dirawat intensif di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok.
Menurut Manajer Pelayanan Kesehatan Spesialistik RSUI, dr Rakhmad Hidayat, awalnya ada 33 korban yang dirujuk ke RSUI. Sebanyak 6 orang luka ringan, 23 luka sedang, dan 4 orang lainnya luka berat. Seorang di antara mereks sudah diizinkan pulang, sementara yang lain masih dirawat dan empat orang di antaranya sudah dioperasi pada Senin malam.
Tim dokter melakukan assesment ulang terhadap sejumlah pasien yang telah menjalani operasi malam tadi dan yang akan dioperasi. “Operasinya besok dari dokter kami. Kemudian ada delapan yang belum dioperasi,” katanya saat ditemui di RSUI, Selasa, 21 Januari 2020.
Ada satu pasien yang terapksa dirujuk ke rumah sakit berbeda karena ruang perawatan ICU RSUI sedang penuh. “Kondisinya satu pasien itu dirujuk karena pendarahan di kepala dan memerlukan perawatan di ruang ICU. Saat ini ICU kita sedang penuh juga. Dari sejumlah pasien yang telah dioperasi, satu di antaranya belum stabil dan memerlukan pemantauan khusus,” katanya.
Kepala IGD RSUI dr Andi Ade W mengatakan, saat para korban kali pertama tiba di RSUI, tim dokter membagi para korban di dua area berbeda pada Minggu pagi. Area pertama untuk kondisi emergency, sedangkan lainnya untuk pasien yang tidak dalam kondisi darurat.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk penapisan atau pertolongan pertama bagi pasien-pasien yang datang. Sebab, kecelakaan itu terjadi satu hari sebelumnya, sehingga tim dokter harus memeriksa ulang. "Jadi, saat pasien datang, mereka diperiksa oleh dokter dan perawat dan diberikan label untuk prioritas penanganan,” ujarnya.
Sejumlah pasien yang ditangani rata-rata berusia dewasa dan hanya ada dua anak. Salah satu anak diizinkan pulang sedangkan satu pasien anak lagi masih dirawat. “Yang satu lagi dioperasi segera tadi malam karena ada patah tulang terbuka. Saat ini sudah pulih dan sudah di ruang rawat,” ujarnya.
Biaya Ditanggung Pemerintah
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Depok, korban kecelakaan itu 59 orang. Delapan di antaranya meninggal dunia, termasuk sang sopir. Sedangkan sejumlah korban terluka masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit berbeda, di antaranya di Rumah Sakit UI 32 orang, RS Sentra Medika 1 orang, RS Mitra Keluarga Depok 1 orang, dan RSUD Depok 15 orang.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Depok, dr Enny Ekasari, mengatakan bahwa seluruh biaya pengobatan bakal ditanggung oleh Jasa Raharja dan Pemerintah Kota Depok melalui dana bantuan sosial. Nilainya Rp150 juta per orang.
Kecelakaan diduga terjadi akibat bus pariwisata yang membawa rombongan kader posyandu itu mengalami rem blong di jalan menurun Nagrok, Jalan Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu, 18 Januari 2020. Dari 58 penumpang, delapan meninggal dunia, dan tujuh di antaranya warga Depok.