Delegasi Inggris Cerita Integrasi Transportasi Kota Sejak Abad 19
- VIVAnews/Fajar GM
VIVA – Delegasi pemerintah Inggris untuk Asia-Pasifik yang sedang mengunjungi Jakarta, bercerita upaya kerajaan di Eropa itu membangun transportasi publik yang terintegrasi, bahkan sejak abad ke-19.
Menurut Direktur Asia-Pasifik Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris, Marcus Winsley, Inggris terus meningkatkan kapabilitas transportasi publik di kota-kotanya untuk memenuhi tuntutan perkembangan masyarakat yang terus terjadi.
"Di London, kami mungkin telah mengupayakan terciptanya manajemen transportasi publik yang terintegrasi sejak 160, 170 tahun yang lalu," kata Marcus dalam perjalanan di Lintas Raya Terpadu (LRT) dari Stasiun Pulomas ke Stasiun Velodrome, Jakarta, Rabu, 15 Januari 2020.
Marcus menyampaikan, pengembangan integrasi terus dilakukan sehingga transportasi publik betul-betul menjadi sarana utama masyarakat Inggris untuk bepergian. Di London saja, moda transportasi yang terintegrasi mulai dari pesawat terbang di bandara, kereta ringan, kereta bawah tanah, kereta jarak jauh, hingga bus-bus tingkat.
"Kita juga harus memastikan bahwa transportasi publik yang dibangun, bisa selalu menyesuaikan dengan kebutuhan zaman," ujar Marcus.
Marcus juga mengemukakan, pengembangan terbaru dari transportasi di Inggris adalah disediakannya wifi-wifi stabil dan cepat di hampir seluruh area bawah tanah. Penambahan fasilitas itu baru dilakukan karena otoritas transportasi, sebelumnya kesulitan membuat sinyal internet bisa masuk ke bawah tanah di seluruh area jaringan kereta.
"Orang-orang membutuhkan fleksibilitas terkait cara mereka melakukan pekerjaan di masa ini. Lalu, peran transportasi publik di dalam hal itu harus benar-benar diperhitungkan juga," tutur Marcus.