Akibat Banjir, 1.800 Warga Kabupaten Bekasi Mulai Terkena Penyakit
- VIVAnews/Dani
VIVA – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Bekasi membuat ribuan warganya mulai terserang penyakit. Ada 1.800 orang yang terjangkit penyakit usai rumahnya terendam banjir belum lama ini.
“Dari tanggal 2 Januari sudah melayani 1.000 pasien. Kemudian turun menjadi 800 per tanggal 5 Januari. Jadi total 1.800 pasien yang dilayani 44 Puskesmas banjir,” kata Kabid Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Kabupaten Bekasi, Wawan Hernawan, Jumat 10 Januari 2020.
Jenis penyakit yang menyerang warga di antaranya penyakit kulit, lalu Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), nyeri otot atau myalgia dan sakit kepala atau chepalgia. Jumlah ini berdasarkan data dari 44 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Selain jenis penyakit itu, Dinkes juga mewaspadai penyakit lainnya pascabanjir. Yakni hipertensi dan jantung. Karena kata Wawan, sangat dimungkinkan korban banjir mengalami stres lantaran seisi rumahnya terendam banjir. Sehingga memicu penyakit hipertensi dan jantung.
"Oleh karena itu Puskesmas sudah jalan mengantisipasi dengan menyiapkan obat-obatan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi, Sry Enny Mainiarti mengatakan, sejak banjir menerjang, pihaknya langsung bergerak. Salah satunya dengan memberikan logistik dan kebutuhan lainnya kepada korban banjir.
"Bersama Puskesmas, UPTD dan organisasi profesi sudah turun ke lapangan. Kami mengumpulkan makanan, minuman dan pakaian layak pakai, susu, pampers pembalut untuk diberikan ke tempat-tempat yang terkena banjir," katanya.
Banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Bekasi sejak awal Januari 2020 kemarin tidak hanya menyebabkan warga terserang penyakit, tapi juga fasilitas umum ikut terendam. Seperti Puskesmas Setiamekar, Tambun Selatan.