Ada 87 Titik Bencana di Depok, Pemkot Mau Optimalkan Fungsi Danau
- VIVAnews/Zahrul Darmawan
VIVA – Pemerintah Kota Depok mencatat, sedikitnya ada 87 titik banjir dan longsor yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah tersebut. Dari sejumlah lokasi bencana itu, tiga warga meninggal dunia saat banjir besar beberapa hari lalu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih berupaya melakukan evaluasi sekaligus pendataan secara detail di sejumlah lokasi terdampak bencana.
“Jumlah perkiraan ada 87 titik lokasi banjir dan longsor. Dari musibah ini, tiga warga meninggal dunia karena tertimbun longsor di wailayah Cinere,” kata Pradi, Kamis 9 Januari 2020
Selain melakukan evaluasi, Pemerintah Depok saat ini juga sedang fokus pada proses pembenahan sejumlah bangunan atau rumah warga yang terdampak bencana termasuk penanganan para korban. Adapun anggaran yang disiapkan untuk menanggulangi bencana pada tahun ini mencapai sekira Rp20 miliar.
“Kita tak ada hentinya puskesmas dan tenaga kesehatan diterjunkan ke titik-titik yang kemarin terjadi banjir,” ujarnya
Lebih lanjut, disinggung penyebab banjir yang diduga disebabkan pelanggaran tata ruang dan tata bangunan, Pradi menegaskan hal tersebut akan menjadi bagian dari evaluasi Pemerintah Kota Depok.
Kemudian, ia juga mengatakan, solusi lain untuk menghadapi banjir ialah dengan mengoptimalkan fungsi puluhan situ atau danau yang tersebar di sejumlah wilayah di Kota Depok.
“Puluhan Setu ini sangat luas, ada yang lima hektar bahkan mencapai puluhan meter. Tentunya sangat berpotensi terutama untuk peningkatan ekonomi,” jelasnya.
Terkait hal itu, Pradi mengaku pihaknya akan meminta usulan kepada pemerintah pusat. Koordinasi ini baik secara tertulis maupun berkoordinasi langsung untuk memikirkan strategi pemberdayaan situ.
“Selain itu Pemerintah Kota Depok juga telah mempersiapkan konsep perencanaan yang matang mengenai pembangunan baik jangka panjang maupun pendek,” tuturnya.