Ini Racun Jahat Milik Reynhard Sinaga untuk Aksi Predator Seksnya
VIVA – Reynhard Sinaga jadi sorotan dunia setelah divonis hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, atas kasus perkosaan yang dilakukannya terhadap lebih dari 190 korban yang seluruhnya adalah pria. Saking kejinya perbuatan yang ia lakukan, Hakim menyebutnya sebagai predator seksual setan.
Dalam persidangan dijelaskan kalau Reynhard memperkosa korbannya dengan terlebih dahulu memberikan obat bius yang dicampurkan ke dalam minuman yang ditawarkan kepada korban. Obat bius tersebut diketahui bernama Gamma hydroxybutyrate.
Menurut dokter adiksi, dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, dr Hari Nugroho, M.Sc, obat ini mulanya dipergunakan untuk tujuan medis. Tapi obat ini kemudian dinyatakan dilarang di sejumlah negara di Eropa.
"GHB itu tadi kalau secara streetname dikenal sebagai G atau liquid ekstasi, dan memang lebih banyak dikenal dan dipakai secara rekreasional di Eropa dan GHB dikenal sebagai rape drug di klub malam mengincar seseorang mengincar seseorang menawarkan minuman yang dicampur GHB ini," ungkap Hari saat dihubungi VIVA, Selasa, 7 Januari 2019.
"Tentu saja efeknya tergantung seberapa banyak, dan tergantung berat badan dsb, Dan perlu diketahui bersama, GHB efeknya sangat cepat dan hilang sekitar 10-20 menit ketika lagi high terus hilang, dan membuat ingin tambah," kata dia.
Pengguna merasa bahwa efek yang ditimbulkan dari obat tersebut telah hilang sehingga mereka menambah dosisnya. Padahal lanjut Hari, GHB ini tidak benar-benar mudah hilang. Artinya semakin ditambah dosis dan jumlahnya semakin berakumulasi pula obat itu di dalam tubuh.
"GHB ini memang bisa berbahaya karena tadi sifatnya akumultatif dalam tubuh kita kehilangan kontrol kemudian terus untuk karena sifatnya depresan kita bisa mengalami gagal pernapasan, menjadi tertekan dan gak bisa napas tidak sadarkan diri, dan bisa menyebabkan kematian," ungkap Hari.