Serangan Penyakit Mengancam Warga Usai Banjir
- abc
Untuk menghindari mewabahnya penyakit setelah banjir, sejumlah instansi milik pemerintah dan Palang Merah Indonesia melakukan penyemprotan di kawasan Jakarta yang terkena dampak paling parah.
Banjir Jakarta:
- Ada kekhawatiran penyakit demam berdarah, leptospirosis, dan lainnya akan mewabah setelah hujan
- Lebih dari 1.000 menyemprot kawasan Jakarta dengan disinfektan untuk pencegahan penyakit
- Hampir 100.000 orang tidak dapat kembali ke rumahnya sejak banjir menerjang di malam tahun baru
Hingga saat ini dilaporkan setidaknya 60 orang meninggal akibat banjir yang menerjang Jabodetabek dan ratusan ribu terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka.
Curah hujan di Indonesia sejak pergantian tahun baru lalu, menjadi salah satu yang paling ekstrim yang pernah tercatat, sejak tahun 1866.
Hari minggu, petugas PMI dan sejumlah tentara melakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah datangnya penyakit setelah banjir, seperti deman berdarah.
Ridwan Carman dari PMI mengatakan penyakit lain yang perlu diwaspadai setelah banjir adalah selain juga leptospirosis yang disebarkan kotoran tikus.
Sementara itu Kementerian Kesehatan RI mengatakan lebih dari 11.000 petugas diturunkan untuk menyediakan layanan medis bagi warga yang terkena dampak banjir.
Dalam pernyataannya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan belum ada laporan soal terjangkitnya leptospirosis, tetanus, dan penyakit lainnya yang terkait air.
Puluhan ribu warga belum bisa pulang Hujan lebat tidak hanya menyebabkan banjir tapi longsor di sejumlah daerah yang membuat nyawa melayang dan rumah rusak.