Anggota TGUPP soal Banjir Jakarta: Tangkap Hujannya
- VIVAnews/Agus Rahmat
VIVA – Pakar hidrodinamika Institut Teknologi Bandung (ITB), Muslim Muin, menilai program naturalisasi Gubernur Anies Baswedan dalam mengatasi banjir Jakarta adalah langkah yang tepat. Menurutnya, kalau semua dinormalisasi dengan membuang ke sungai, justru sangat berbahaya. Ia menyebut, untuk kapasitas air di sungai yang besar saja hanya 500 meter kubik.
"Saat hujan pertama yang ekstrem itu kali sudah penuh, untung enggak bersamaan datang dengan Katulampa," kata Muslim dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya di Bidara Cina Jakarta Timur, Sabtu 4 Januari 2020.
Sungai sudah penuh air, menurutnya karena curah hujan lokal di Jakarta yang tinggi dan lama. Beruntung, katanya, air dari Katulampa Bogor butuh waktu beberapa jam untuk sampai ke Jakarta. Sehingga tidak bersamaan.
Menurutnya, langkah yang benar adalah air hujan tidak semua dibuang. Tetapi ditampung, diserap tanah, baru sisanya terbuang.
Kata Muslim, di setiap rumah tidak seharusnya semua lahan itu disemen atau paving. Harus ada serapan air, dan sisanya baru dibuang. Menurutnya, bangunan rumah seperti itu juga menjadi penyebab banjir.
Tapi lanjut dia, penanganan banjir juga harus dilakukan dengan memperbaiki hulunya.
"Kurangi debit banjir itu, tangkap hujannya, tidak hanya di sini, di sana tuh, di Puncak, di Bogor. Siapa yang bisa tangkap hujan itu? Bukan tugas Pak Anies itu, pemerintah pusat bos. Presiden sama menterinya," ujar anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta itu.
Dalam diskusi itu, Wakil Ketua Komisi II DPR, Arwani Thomafi, yang turut menjadi pembicara, memotong penjelasan Muslim. Ia bertanya, selama dua tahun Anies menjawab apakah konsep naturalisasi seperti yang dipaparkan sudah dijalankan?
"Sudah dilakukan, cuma ya itu tadi tinggal diketok aja," jawab Muslim.
Muslim beralasan, naturalisasi tak maksimal lantaran anak buah Anies belum bisa menjalankan dengan cepat.
"Sebabnya kita belum puas, harusnya Pak Anies sudah perintahkan. Dan saya sudah sampaikan, ‘Pak, daerah itu naturalisasi satu-satunya jalan agar Jakarta tidak banjir. Sudah disampaikan, dan sudah dilaksanakan," jelasnya. (ren)