Banjir Jakarta akan Memburuk Tanpa Anggaran Memadai Atasi Bencana
- bbc
"Kalau itu tidak ada, kita akan mengulang kisah-kisah lama. Baru beberapa minggu lalu kita membahas genangan atau banjir di 19 ruas jalan jakarta. Artinya peristiwa itu belum sampai satu bulan sudah terulang kembali. Setiap masuk musim hujan, dari November ... kita akan terus menerus menghadapi peristiwa yang sama," ujar Yayat.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Juaini Yusuf, mengakui masih banyak saluran peninggalan Belanda di jalan-jalan protokol.
Namun Pemprov Jakarta juga sudah membuat saluran-salura tambahan untuk menambah kapasitas di saluran yang lama, tambahnya.
Terkait normalisasi sungai, Juaini mengatakan pihaknya antara lain terganggu masalah pembebasan lahan.
"Kita berhadapan dengan warga, ada yang menolak dan ada yang menerima. Banyak kendala, (misalnya) masalah keabsahan surat. Itu jadi agak lama memproses pembebasan lahan. Prinsipnya, normalisasi dikerjakan oleh Kementerian PU (Pekerjaan Umum), kita yang melaksanakan pembebasan lahan," kata Juaini.
"Ada juga calo-calo atau mafia tanah yang bermain di situ, (jadi) kita harus hati-hati, kalau kita salah membayar orang, kita juga yang kena," katanya.
Ia mengatakan, tata kelola air bukan masalah Jakarta saja.
"Sumber air itu datangnya dari hulu, di Bogor dan Depok. Kita harus bekerja sama antar wilayah ... Kita sudah berapa kali koordinasi dengan Bogor dan Depok untuk membantu dan menyiapkan waduk-waduk di luar Jakarta supaya mengantisipasi dan mengurangi debit air yang masuk ke Jakarta," kata Juwaini.
Anies Baswedan dalam wawancara dengan media mengatakan antisipasi banjir dilakukan dengan membersihkan saluran-saluran air dan menyiapkan tak kurang dari 500 pompa yang dimiliki Pemprov Jakarta.