Banjir Jakarta akan Memburuk Tanpa Anggaran Memadai Atasi Bencana
- bbc
"Contohnya di kawasan Jl. S. Parman, itu mengalami potensi genangan yang cukup tinggi. (Kawasan) Halim juga sama. Yang cukup parah itu ada di Jakarta Timur ... Tahun 2020 ini (banjir) lebih merata, dan lokasinya menyebar," kata Yayat.
"Kalau banjir dengan pola seperti ini, bisa dikatakan bahwa sistem yang ada tidak mampu menghadapi kondisi cuaca ekstrem. Jakarta itu, sebetulnya kalau curah hujan antara 50-100 mm saja dalam durasi dua jam sudah banyak genangan," katanya.
Ia mengatakan desain yang dipakai sampai sekarang belum banyak yang berubah.
Misalnya desain drainase kota yang dibuat di zaman kolonial Belanda tapi masih tetap dipakai hingga sekarang.
"Situasi Jakarta akan makin buruk"
Menurut Yayat, program naturalisasi dan normalisasi sungai untuk mengatasi banjir terkendala oleh pembebasan tanah.
"Kalau Pak Anies tidak mampu melakukan pembebasan tanah terkait berbagai program penanggulangan banjir di Jakarta, maka tidak akan ada perubahan," kata Yayat.
Jika tidak ada perubahan besar, kata Yayat, situasi di Jakarta akan makin buruk dalam beberapa tahun ke depan karena tekanan penduduk yang semakin banyak.
Yayat melihat tidak ada anggaran yang memadai untuk mengatasi banjir secara mendasar, misalnya penanganan drainase di pusat utama kota yang memang perlu penanaganan terus-menerus.