Pengamanan Natal, NU Turunkan Banser Jaga Gereja di Depok
- VIVAnews/ Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) bakal dikerahkan untuk membantu pengamanan natal di sejumlah gereja di Kota Depok, Jawa Barat. Mereka nantinya akan bergabung dengan ribuan aparat di kota tersebut.
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Depok, ustaz Abdul Kodir menjelaskan, kegiatan rutin tahunan itu merupakan aksi toleransi yang dilakukan dalam menjaga kondusifitas, keamanan dan kenyamanan beribadah perayaan Natal 2019.
Abdul menegaskan, ini dilakukan secara sukarela oleh lebih dari 70 personel Banser. “Sebenarnya tidak ada permintaan secara khusus kepada Banser Depok baik dari kepolisian maupun pihak gereja. Jadi partisipasi kita hanya membantu dan mulai patroli ke beberapa gereja,” katanya, Selasa, 24 Desember 2019.
Adapun teknis pengamanan tersebut ialah penjagaan dan patroli di sejumlah gereja, dimulai pada pukul 19.00 WIB sampai dengan proses peribadahan selesai. Terkait hal ini, sejumlah Banser di masing-masing kecamatan bakal ikut dilibatkan.
“Pada prinsipnya Banser Ansor siaga pada malam natal dan tahun baru. Ia mengungkapkan, salah satu tujuannya untuk memberikan rasa aman kepada saudara umat kristiani yang akan mengadakan ibadah malam Natal,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok Ajun Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah mengungkapkan, dalam pengamanan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 ini pihaknya melibatkan sebanyak 1.065 pasukan gabungan. Tujuan utama pengerahan pasukan ini adalah memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi para umat nasrani agar bisa melaksanakan ibadah di saat hari raya natal.
“Beberapa hal yang berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan tentunya harus kita eliminir. Salah satunya adalah gangguan ketertiban dan gangguan ancaman dari terorisme,” katanya.
Terkait hal itu, kata Azis, pihaknya juga melibatkan Direktorat Satwa dengan anjing pelacaknya untuk mencari benda-benda yang mencurigakan dan berbahaya. Kemudian, Polres Metro Depok juga berkoordinasi dengan tim penjinak bahan peledak dari Detasemen Gegana Brimob.
“Siang ini kita melakukan sterilisasi memberikan keyakinan bagi saudara kita yang beragama nasrani untuk ibadah bahwa lokasi ini steril dan bisa melakukan ibadah dengan hikmat," ujarnya.
Azis menjelaskan, ada 143 gereja di Depok yang akan melaksanakan ibadah dan semua pengamanan dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku. Namun demikian ada beberapa gereja yang menjadi skala prioritas.
“Artinya mana yang paling banyak jemaatnya itu akan kita lipat gandakan keamanan dan personelnya dengan tidak mengindahkan yang lain juga tetap dilaksanakan pengamanan,” ujarnya
Untuk memaksimalkan pengamanan jemaat, polisi juga melibatkan tim keamanan dari masing-masing internal gereja. Sehingga, tanpa kehadiran polisi atau misalnya polisi sedang melaksanakan kegiatan yang lain maka pengamanan internal yang sudah dibentuk oleh kepolisian bekerja sama dengan gereja sudah bisa melakukan langkah-langkah terbatas. “Setelah itu akan dilakukan tindaklanjut oleh kepolisian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Azis mengatakan, 1.065 personel yang dilibatkan untuk pengamanan natal dan tahun baru tersebut terdiri dari Dinas Perhubungan (Dishub) 250 personil, SatpolPP 100 personel, kemudian TNI 250 personel.
Selain itu, beberapa elemen masyarakat juga turut diterjunkan yaitu Pokdar Kamtibmas serta beberapa organisasi masyarakat (ormas).
“Iya ada beberapa ormas yang menawarkan diri dan ada juga yang sukarela langsung datang tanpa diundang tapi telah bekerja sama dan memberitahukan kepada pihak gereja," katanya.
Azis mengimbau pada sejumlah ormas yang terlibat pengamanan agar memberikan keamanan dan kenyamanan secara bijak. “Jangan justru keamanan dan kenyamanan tidak bisa diciptakan. Untuk itu bersama-sama dengan kepolisian dan petugas dari gereja, mari sama-sama menciptakan keamanan dan kenyamanan," katanya.