Mahasiswa Jayabaya Meninggal saat Ikut Bela Negara

Ilustrasi pendidikan bela negara.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

VIVA – Seorang mahasiswa Universitas Jayabaya meninggal dunia seusai mengikuti pendidikan dasar bela negara (pradiksa). Mahasiswa bernama Bagaskara itu diduga, meninggal karena penyakit hernia yang dimilikinya karena saat meninggal tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Kasus Aning yang Tega Mutilasi Ponakan Demi Harta Divonis Hukuman Mati

Terlebih, saat korban mengalami kondisi darurat, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cempaka Putih untuk diberikan pertolongan medis. Namun sayang nyawanya tidak tertolong hingga akhirnya korban menghembuskan nafas terakhir.

"Pagi tadi (jajaran) Polres (Jakarta Timur) sudah ke RSUD (Cempaka Putih), tidak ada tanda-tanda kekerasan, sementara penyidik masih memeriksa saksi-saksi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus Senin 16 Desember 2019.

Pesan Rektor IBI Kesatuan Bogor saat Wisuda Periode 2023-2024 dengan 671 Wisudawan

Yusri menceritakan, peristiwa tersebut berawal pada hari Jumat 13 Desember 2019 saat korban mengikuti Pradiksa 2019 di kampus Universitas Jayabaya, Kemudian pada keesokan harinya, pada saat baris berbaris wajah korban terlihat pucat.

"Saat melaksanakan kegiatan tersebut (baris-berbaris), almarhum sudah terlihat seperti orang sakit. Kemudian dia disarankan untuk istirahat, tetapi almarhum masih ingin mengikuti kegiatan tersebut," ujar Yusri.

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

Yusri menyebut, korban sempat dipisahkan dari barisan untuk diberi waktu istirahat. Karena Bagaskara diketahui memunyai riwayat penyakit hernia, Panitia kemudian memberikan obat-obatan. Setelah diberi obat, panitia meminta agar korban untuk beristirahat.

"Dikarenakan almarhum punya riwayat hernia dan pihak kampus sempat memberikan obat panadol sesuai permintaan dari almarhum, serta menyarankan untuk istirahat kurang lebih 1 jam," ujarnya. 

Tak lama berselang, korban mengeluh sakit pada bagian dadanya. Teman-teman korban sempat memberikan bantuan oksigen untuk bernafas dan akhirnya membawa korban menuju rumah sakit. 

"Almarhum diberikan pertolongan pertama berupa pemberian oksigen terhadap almarhum. Lalu, karena dilihat tidak memungkinkan kondisi fisiknya, almarhum dibawa ke RSUD Cempaka Putih," ujar Yusri

Ilustrasi penembakan

Polisi Diduga Tembak Pelajar hingga Tewas di Semarang

Seorang pelajar asal Kota Semarang dikabarkan meninggal dunia usai diduga ditembak oleh oknum polisi.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024