Jangan Panik, Begini Cara Tangani Korban Gigitan Ular Berbisa

Anak ular kobra.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVAnews.

VIVA – Warga Depok dan sekitarnya belakangan ini sedang diresahkan dengan kemunculan ular kobra. Bahkan, sejumlah kasus di antaranya sampai masuk ke dalam permukiman. 

Top Trending: Jembatan Ala Ninja Warrior di Jakarta, Ular Kobra di Celana Dalam

Kekhawatiran ini pun bukan tanpa alasan, sebab hewan reptil yang memiliki nama latin Naja Sputatrix atau kobra Jawa itu, adalah salah satu jenis ular beracun atau bisanya dapat mematikan. Lalu, seperti apa penanganan atau pertolongan yang dapat dilakukan jika terkena gigitan ular berbisa. 

Pemerhati reptil, Arbi Krisna mengungkapkan, jika telanjur tergigit, hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan langkah imobilisasi. Sebab, berdasarkan penelitian dari World Health Organization (WHO) yang dikeluarkan 2016, bisa ular tidak langsung masuk ke dalam darah melainkan menyerang sel getah bening manusia.

Bikin Merinding! Ular Kobra Masuk ke Celana saat Lagi Tidur, Korbannya Malah Lakukan Ini

“Tapi sel getah bening ini memang drainase (untuk) masuk ke dalam darah,” ujar Arbi pada wartawan, dikutip Kamis 12 Desember 2019. 

Arbi menjelaskan, posisi sel getah bening, berada persis di atas otot, sehingga apabila otot bergerak bisa atau racun ular akan terus mengalir dan menjalar ke seluruh tubuh. 

Viral Detik-detik Ular Kobra Dievakuasi dari Celana Dalam Pria, Korban Pura-pura Pingsan

“Nah proses imobilisasi ini untuk mencegah otot tidak bergerak,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, proses imobilisasi dapat dilakukan dengan cara menopang area tubuh yang terkena gigitan agar ototnya tidak bergerak.

“Imobilisasi yang dianjurkan terbaru oleh WHO sistemnya itu dibidai atau dibalut seperti penderita patah tulang,” ungkapnya.

Setelah dilakukan pertolongan atau penanganan pertama, segeralah bawa korban ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Nantinya, tim medis akan melakukan observasi selama 2 x 24 jam untuk melihat fase lokal atau sistemik.

“Jika sistemik akan disuntik serum, tapi kalau lokal korban sudah boleh pulang setelah dua hari,” tuturnya.

Jika si korban terkena bisa atau racun dengan cara disembur (bukan digigit), sebaiknya langsung disiram menggunakan air bersih. “Kalau disembur jangan dikucek, karena bisa (racun) ular akan bekerja jika dikucek ada lecet masuklah bisa ke dalam sel getah bening,” paparnya.

Tak jauh berbeda, Rizky Maulana, salah satu penggiat reptil asal Bogor menambahkan, tidak disarankan mengeluarkan bisa ular dengan cara menghisap menggunakan mulut. 

“Kadang kita melihat ada yang nekat ngeluarin bisa ular dengan cara menghisap pada bagian yang terkena gigitan. Ini jangan dilakukan kalau tidak paham. Sebab bisa jadi malah si penolong yang ikut kena,” tuturnya.

Sebab, lanjut Rizky, bisa ular dapat berpindah melalui mulut. Apalagi kondisi tubuh orang yang menghisap racun itu sedang tidak sehat. 

“Kalau gigi kita bolong, atau lagi sariawan, terus lambung enggak beres atau lagi kena radang, itu bisa membuat racun ular menjalar masuk ke dalam tubuh. Jadi jangan asal sedot atau hisap, pastikan dulu kondisi tubuh sehat, tidak ada gigi yang berlubang atau sariawan dan sebagainya. Sebaiknya segera ke rumah sakit,” ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya