Cerita Toko Kue di Depok Ogah Bikin Tulisan Happy Birthday
- VIVAnews/ Zahrul Darmawan.
VIVA - Salah satu toko kue di Depok, Jawa Barat, mendadak viral di jagat media sosial lantaran tidak menerima pemesanan kue dengan ucapan happy birthday. Peristiwa itu bermula dari keluhan salah satu pelanggan beberapa waktu lalu.
Adalah Toko Global Cake & Bakery, di Jalan Kejayaan, Kecamatan Sukmajaya, Depok, yang memberlakukan kebijakan ini. Usut punya usut, rupanya aturan itu juga berlaku di seluruh cabang toko yang tersebar di sejumlah wilayah di Jakarta, Bekasi dan Depok.
Tenti, salah satu pegawai toko kue mengatakan, viralnya peristiwa itu bermula ketika dirinya meladeni seorang konsumen wanita yang hendak membeli kue untuk ulang tahun. Pembeli itu datang sekitar pukul 21:00 WIB, Senin, 9 Desember 2019.
“Dia bilang mau lihat dulu boleh, mau tanya boleh, terus kita tanya buat cewek atau cowok. Buat cewek mbak. Setelah itu kita layani tulus, nah dia mau beli. Tapi kita tekanin dengan kata maaf, saya bilang maaf, ciri khasnya Global kita pakai happy bronday, happy milad dan barakallah fil umrik,” kata Tenti.
Mendengar penjelasan pegawai toko tersebut, wanita itu pun keheranan. “Terus setelah itu dia bilang kenapa enggak bisa happy birthday. Nah, teman-teman saya bantu jelasin bahwa itu adalah aturan manajeman, tapi kayaknya dia enggak setuju.”
Tenti mengaku, selama dirinya bertugas baru kali pertama hal tersebut dipersoalkan oleh pembeli.
“Selama saya tugas baru kali ini. Saya pernah jaga di Bekasi dan di Kalisari tapi enggak ada. Alhamdulillah saya tidak trauma. Memang sudah kebijakan dari manajemen, kita kan cuma kerja di sini,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu, pantauan VIVAnews di lokasi, meski viral dan mendapat kritikan dan nyinyiran dari sejumlah netizen, namun nyatanya toko kue tersebut tetap ramai didatangi sejumlah pembeli.
“Di sini kuenya enak, pas nyobain pertama aku jadi ketagihan, beda sama yang lain,” kata Winda salah satu pelanggan di toko tersebut. (ase)
Harusnya Bertugas Perangi Judi Online, Pegawai Komdigi Justru Jadi Bandar dan Cegah Situs-situs agar Tak Terblokir
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), lembaga yang seharusnya memerangi dan berantas judi online justru salah satu pegawainya berperan menjadi bandar judol
