Gawat, Kaum Sodom di Bekasi Capai Ribuan Orang

Ilustrasi penolakan terhadap LGBT
Sumber :
  • VIVAnews/Andri Mardiansyah

VIVA - Akibat maraknya penyebaran HIV/AIDS, berdampak munculnya perilaku kelainan seks. Di Kabupaten Bekasi, jumlah kaum sodom alias homoseksual sudah mencapai 4.000 orang. Pemicu tumbuhnya penyakit itu akibat pergaulan bebas.

Musim Hujan Bikin Gairah Seks Membara, Mitos atau Fakta?

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Bekasi, Muhamad Rozak, mengatakan ribuan orang yang dinyatakan memiliki kelainan seks berdasarkan hasil koordinasi dengan kepolisian pada akhir tahun 2018 lalu.

“Jadi kami menemukan ada 4000 orang warga Kabupaten Bekasi yang dinyatakan homoseksual. Temuan itu setelah kami berkoordinasi dengan Polres Karawang tahun 2018 lalu,” katanya, Selasa 3 Desember 2019.

Miris! Kasus Pelecehan Seksual Agus Buntung Bertambah Jadi 19 Korban

Rozak menceritakan kepolisian mendapatkan data itu setelah pengungkapan komunitas LGBT di Karawang. Dan setelah dilakukan pendataan, ternyata 4000 orang yang ada di dalam komunitas adalah warga Kabupaten Bekasi.

Faktor banyaknya perilaku kelainan seks ini, kata Rozak, karena faktor pergaulan bebas. Sehingga, mereka yang sudah mengidap penyakit kelainan seks itu mempengaruhi mereka yang belum terpapar.

Presiden Prabowo Minta Kepolisian Amankan Nataru Dengan Baik

“Dari situ baru muncul penyakit seperti HIV AIDS,” katanya.

Meski banyaknya penderita kelainan seks, Rozak mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, upaya penindakan belum diatur dalam undang-undang ataupun peraturan yang berlaku. Padahal, tindakan para homoseksual itu masuk ke ranah pornografi.

Meski begitu, Rozak mengaku lokasi pengobatan para homoseksual bisa memanfaatkan klinik pelangi yang ada di RSUD Kabupaten Bekasi. Di situ, para penderita kelainan seks bisa diberikan motivasi dan terapi.

“Penyakit homoseksual itu bisa dicegah dengan terapi,” tuturnya.

Miris! Balita 2 Tahun Jadi Korban Cabul Bapak Kos

Miris! Balita 2 Tahun Jadi Korban Cabul Bapak Kos, Warganet Geram

Publik tengah dihebohkan setelah ada seorang balita berusia 2 tahun menjadi korban pencabulan oleh bapak yang merupakan pemilik rumah kos. Hal itu ungkap oleh sang ibu.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024