Anies Nilai Penolak Proyek Wisma di TIM Kritik Imajinasinya Sendiri

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Sumber :
  • VIVAnews/ Fajar Ginanjar Mukti

VIVA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menilai kalangan yang saat ini sedang menolak rencana DKI membangun wisma di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat, sedang mengkritik imajinasi mereka sendiri. Menurut Anies yang juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, kalangan itu berimajinasi secara pribadi atas kondisi TIM usai ada wisma, namun tidak mengerti tujuan nyata DKI membangun.

Kaleidoskop Pilkada 2024: Gelombang Demo efek DPR vs MK, Anies Gagal Berlayar, PDIP Takluk di Kandang

"Kadang-kadang, yang sering terjadi itu kami (DKI) dikritik. Padahal bukan kita dikritik. Ada orang-orang membuat imajinasi, lalu dia mengkritik imajinasinya sendiri," ujar Anies saat memberi sambutan di Musyawarah Wilayah (Muswil) XV Pemuda Muhammadiyah Jakarta di Balai Kota DKI Jumat 29 November 2019.

Anies menyampaikan, karena tidak mengerti, kalangan itu mengkritik habis-habisan DKI. Padahal, DKI memiliki maksud yang begitu baik dengan membangun sebuah wisma di kompleks kebudayaan.

KPUD Jakarta Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih pada Januari 2025

"Kita yang disalahkan. Dia bikin imajinasi, lalu marah atas imajinasi yang dibuatnya, tapi kita yang disalahkan," ujar Anies.

Anies juga mengemukakan, sekali pun menimbulkan kontroversi, tujuan DKI membangun wisma adalah supaya ada tempat tinggal bagi seniman yang berkesenian di TIM. Seniman itu termasuk seniman mancanegara, sehingga seniman-seniman lokal, bisa saling bertukar ilmu dan memperkaya khasanah keseniannya.

Anies-Ganjar Kalah, Pilpres 2024 Panggung Politik Prabowo jadi RI 1

"Karena itulah, kenapa dibuat di sana ada wismanya. Supaya apa? Supaya pelaku-pelaku seni budaya itu datang ke Jakarta tidak tinggal di luar, dia tinggal di dalam (TIM) 24 jam dia di situ. (TIM menjadi) sebuah ekosistem seni budaya," ujar Anies.

Sebelumnya diberitakan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI memangkas penyertaan modal BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait rencana Pemprov DKI membangun hotel di TIM, Cikini. Pemotongan, dilakukan dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI untuk APBD 2020.

"Ini saya putuskan untuk Jakpro ya. Mungkin saya kurang puas, tapi sebagai hakim saya putuskan (dana penyertaan modal daerah/PMD) Jakpro Rp2,706 triliun," ujar Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, Rabu, 27 November 2019.

Pemotongan, mencapai Rp400 miliar dari ajuan anggaran revitalisasi TIM sebesar Rp600 miliar. Jakpro batal mendapat PMD senilai Rp3,106 triliun dari ajuan awal. (ren)

Musium Fatahillah di kawasan Kota Tua Jakarta tahun 1940

Catat! Ini Sejumlah Larangan di Kota Tua pada Malam Tahun Baru

Kepala Suku Bagian tata Usaha Unit Pengelola Kawasan (Kasubag TU UPK) Kota Tua, Irfal Guci menyampaikan sejumlah larangan bagi para pengunjung, khususnya saat merayakan T

img_title
VIVA.co.id
27 Desember 2024