7.500 Ton Sampah per Hari, TPST Bantargebang Bakal Penuh pada 2021

Truk menurunkan muatan sampah di TPST Bantargebang Kota Bekasi, 22 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dani (Bekasi)

VIVA – Sampah dari berbagai penjuru wilayah di Provinsi DKI Jakarta yang dikirim ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu atau TPST Bantargebang di Kota Bekasi, Jawa Barat, jumlahnya mencapai ribuan ton per hari.

Inisiatif Pengelolaan Sampah Puntung Rokok yang Menginspirasi

"Kalau saat ini 7.500 ton per hari, 85 persen masuk ke Bantargebang," kata Pandu Priyambodo dari Direktur Eksekutif Waste4Change di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa 26 November 2019.

Maka, apabila pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mengambil langkah dalam menangani masalah sampah di Ibu Kota, maka beberapa tahun ke depan TPST Bantargebang tak bisa menampung lagi sampah dari Jakarta.

Menteri Lingkungan Hidup Ajak Pemerintah Daerah Tuntaskan Permasalahan Sampah

"Bahwa Bantargebang tidak akan menampung sampah 7.500 ton lagi dalam jangka 5 tahun ke depan, 2 tahun lagi akan full. Itu karena space-nya lahannya terbatas sampah masuk terus, gunung semakin tinggi kalau Bantargebang saat ini tinggi sudah 40 meter," ujarnya.

Tak hanya itu, kata dia, kalau tidak ada pengelolaan atau masih menjadikan Bantargebang sebagai akhir dari solusi persampahan 2021 kita akan membuka TPS atau tempat pembuangan sampah yang baru.

Mantan Kadis LH Tangerang Jadi Tersangka Pencemaran Lingkungan, Pj Walkot: Jalankan Sanksi Administratif

Maka, solusinya harus ada pengelolaan sampah yang selain Bantargebang tersebut, agar di lokasi itu menjadi gunung sampah yang makin tinggi. Satunya dari pengolahan sampah.

"Kita harus ubah paradigma itu. Kita harus menjadikan pengolahan sampah itu dari sumber dari rumah. Artinya, sudah ada pemilihan di rumah kenapa harus ada pemilihan di rumah supaya material yang dikrirm yang ke Bantargerbang berkurang," katanya.

Dengan begitu, lanjut dia, umur dari TPST Bantargebang ini umurnya panjang, karena masih banyak space yang bisa dimanfaatkan. "Kita harus menekan angka angka 85 persen sehingga menjadi 20 persen saja ke Bantargebang artinya hanya residunya saja," katanya. (ren)
 

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan TPA (Tempat Pemoresaan Akhir) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 24 Desember 2024.

Kunjungi Bandung, Menteri LH Minta Komitmen Jawa Barat Memperbaiki TPA Sarimukti 

Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq meminta komitmen Pemerintah Jawa Barat untuk memperbaiki pengelolaan sampah di TPA Sarimukti di Bandung Barat.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2024