Depok KLB Virus Hepatitis A

Suasana di SMPN 20 Depok yang sejumlah siswanya diduga terjangkit hepatitis.
Sumber :
  • VIVAnews/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Dinas Kesehatan Kota Depok menyatakan virus Hepatitis A yang dialami ratusan murid di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20 Depok, sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB. Hal ini merujuk pada banyaknya jumlah korban yang diduga terkena virus tersebut.

Kasus KLB Meningkat di Kalangan Anak Sekolah, IDAI Ingatkan Pentingnya Vaksinasi

"Statusnya KLB parsial, artinya hanya ada di lingkungan sekolah itu," kata Kepala Dinkes Kota Depok, dokter Novarita, saat dikonfirmasi pada Rabu, 20 November 2019.

Novarita menjelaskan, terkait dengan peristiwa itu pihaknya telah melakukan pengambilan sampel darah kepada 70 murid yang diduga terjangkit virus Hepatitis A.

Indonesia Ranking 1 Kasus Hepatitis B Terbanyak, Ini Jenis-jenisnya yang Menular dan Tidak

"Tadinya labnya di Jakarta, tapi di sana lagi penuh, jadinya kita oper ke lab yang ada di Provinsi Jawa Barat. Berapa lama hasilnya keluar, itu yang belum kita tahu," tuturnya.

Dinas Kesehatan, kata Novarita, selain telah melakukan pengambilan sampel darah, juga telah mengambil sampel makanan dan air yang ada di sekolah tersebut.

Pemkot Bogor Investigasi Penyebab Keracunan Massal yang Akibatkan 1 Orang Meninggal

"Dari ratusan murid, yang sudah positif terindikasi ada 20-an anak. Sisanya baru gejala-gejala yang mirip dan ada 40-an yang sempat dirawat," katanya.

Novarita mengungkapkan, virus tersebut dapat dengan cepat menyebar sehingga menjangkit para korban. Penyebabnya bisa dari makanan yang tak sehat dan gaya hidup yang tidak bersih.

"Virus ini bisa cepat menyebar biasanya melalui makanan atau sentuhan yang menderita kena ke makanan. Biasanya untuk pemulihan membutuhkan waktu semingguan," katanya.

Untuk para penderita, Novarita menyarankan agar mendapatkan asupan gizi atau makanan yang cukup untuk menstabilkan kekuatan imun. Kemudian yang paling penting untuk mencegah adanya penyebaran virus, ialah dengan membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum mengonsumsi makanan.

"Virus ini kan cepat menyebar. Nah pola hidup bersih tadi harus terus diingatkan. Sekolah juga harus memfasilitasi menyiapkan pola hidup sehat. Biasanya gejala-gejala yang muncul akibat virus ini yaitu, mual-mual, pusing, kulit dan mata kekuningan,” jelasnya.

Novarita menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan atas kejadian ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya