Jeritan Warga Gusuran Sunter: Pak Anies, Perhatikan Kami
- VIVAnews / Fajar GM
VIVA – Sutinah (48), seorang ibu penghuni salah satu bangunan semi permanen yang dirobohkan Pemprov DKI di Jalan Agung Perkasa 8, Sunter, Jakarta Utara, meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menaruh rasa iba kepada para warga. Menurut Sutinah, sekalipun DKI sedang melakukan penataan, Anies tetap mesti mengedepankan rasa kemanusiaan kepada para warga.
"Kalau Pak Anies kasihan, perhatikan kami," ujar Sutinah di lokasi, Selasa, 19 November 2019.
Sutinah menyampaikan, penertiban yang berlangsung Kamis lalu, 14 November 2019, berlangsung tiba-tiba. Warga yang jumlahnya sekitar 60 Kepala Keluarga (KK) dikejutkan alat berat yang tiba-tiba meratakan seluruh bangunan sejak 06.00 WIB.
"Pagi-pagi jam 06.00 WIB sudah ramai. Katanya ada apa di sana? Orang-orang datang ke sana, tahu-tahu, sudah datang alat berat," ujar Sutinah.
Sutinah juga mengemukakan, rasa iba Anies, bisa ditunjukkan salah satunya dengan merelokasi warga di tempat yang sama. Normalisasi bisa dilakukan di saluran air, namun rumah-rumah warga dibangun ulang dengan ukuran yang mencukupi beberapa meter dari bibir saluran air.
"Siapa tahu rumahnya bisa dibangun lagi, sepetak, dua petak. Anak-anak saya jumlahnya enam sekolahnya di sini semua, masih kecil-kecil semua," ujar Sutinah.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI hendak melakukan pencegahan banjir, juga membangun trek joging, dengan menertibkan kawasan Sunter Jaya, Jakarta Utara, pekan lalu.
Kedua hal itu dilakukan dengan menertibkan bangunan-bangunan liar, utamanya yang ada di Jalan Agung Perkasa 8, Sunter Jaya dan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakut.
"Terdapat dua hal (tujuan) penataan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta melalui Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara," dikutip dari keterangan resmi Pemprov DKI pada Senin, 18 November 2019.
Pembangunan trek joging, dilakukan di sepanjang Danau 1 Sunter Selatan, di sepanjang RW 001, 005, juga 006. Sementara normalisasi saluran, dilakukan supaya kawasan-kawasan Sunter, seperti di Gaya Motor, Agung Karya, juga Sunter Utara, tak lagi sering tergenang banjir akibat saluran tertutup bangunan liar.