Pencarian Bos Wuling dan Rekan Penyelamnya Resmi Dihentikan Tim SAR
- VIVAnews/ Yandi Deslatama (Banten)
VIVA – Tim SAR Gabungan pencari tiga warga negara asing (WNA) asal Tiongkok dan Singapura yang hilang saat menyelam resmi dibubarkan. Meski telah di bubarkan namun pemantauan tetap dilakukan oleh Basarnas. Bahkan area pemantauan diperluas mulai dari Selat Sunda hingga pesisir Barat Sumatera yang sudah masuk ke dalam Samudera Hindia.
"Penghentian ini sifat nya tidak mutlak karena kita hanya mengembalikan dari satuan-satuan dari unsur potensi SAR, baik TNI, Polri maupun masyarakat yang terlibat," kata Kepala Basarnas Banten, M.Zaenal Arifin, ditemui di Posko SAR Gabungan di Dermaga 3 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat 15 November 2019.
Kantor Basarnas yang berada di pesisir barat Sumatera telah diperintahkan untuk tetap meningkatkan pemantauan di perairannya. Jika menemukan tanda-tanda penyelam yang hilang, untuk segera dilaporkan kemudian operasi SAR dibuka kembali.
Beberapa kantor SAR yang berada di pesisir barat pulau Sumatera yang diberikan tugas untuk melakukan pemantauan di perairannya yakni Basarnas Lampung, Bengkulu, Mentawai, Padang, Medan hingga Banda Aceh.
"Sehingga pada saat ditemukan tanda-tanda ataupun korban tersebut sampai di sana bisa segera diinformasikan. Sehingga operasi SAR bisa dibuka kembali," katanya.
Total, sudah 13 hari tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap tiga penyelam yang hilang di perairan pulau Sangiang pada Minggu, 03 November 2019.
Tiga penyelam WNA yang hilang bernama Qin Xue Tao dan Tian Yu berkebangsaan Tiongkok. Kemudian satu korban lagi bernama Wan Bzng Yang berkebangsaan Singapura.
Perlu diketahui bahwa Qin Xue Tao sendiri menjabat sebagai Project Officer (PO) Manager di PT Wuling Motor Indonesia.
Satu jenazah ditemukan mengambang di perairan Lampung tepatnya di perairan Kotodjawa, Bengkunat, Lampung, pada 11 November 2019. Jenazah yang masih mengenakan pakaian selam itu ditemukan mengambang oleh nelayan yang akan pulang usai mencari ikan. Jenazah korban di evakuasi ke Puskesmas Bengkunat, Lampung, kemudian diterbangkan ke RS Polri menggunakan helikopter Basarnas, untuk dilakukan proses identifikasi dan otopsi.
"Tim SAR gabungan menemukan satu korban yang diduga dari ketiga WNA tersebut. Untuk kepastian kami juga masih menunggu dari identifikasi RS Polri, siapa sebetulnya korban yang ditemukan ini," lanjut dia.