Pengamat Anggap ‘Lem Aibon’ Ujian buat Anies Naik Kelas Jadi Presiden
VIVA – Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari menilai, persoalan-persoalan yang dialamatkan kepada Gubernur DKI, Anies Baswedan, misalnya kasus anggaran pembelian lem Aibon dalam rancangan APBD, adalah ujian untuk dia naik kelas. Apalagi, mantan Anies itu digadang-gadang layak jadi calon presiden dalam pemilu tahun 2024.
Qudori melihat, Jakarta adalah daerah yang spesial. Dari sisi politik, menjadi panggung yang paling efektif untuk menuju pemilu presiden 2024.
"Yang paling luas jangkauan elektoralnya adalah Jakarta. Karena banyak media, ibu kota negara, perhatian media, maka aksesnya sama dengan 50 persen, bahkan 100 persen penduduk di Indonesia. Karena ini, dibaca bahwa gubernur DKI adalah gubernur rasa {residen," katanya dalam program Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa malam, 12 November 2019.
Anies berpotensi dicalonkan, karena Partai Nasdem mengisyaratkan begitu. Maka, ia menilai, Anies perlu berhati-hati melihat persoalan itu.
Qodari menjelaskan, bisa saja persoalan itu dianggap sebagai politik. Namun, ia mengapresiasi saat Anies memberi tanggapan positif atas sampul majalah Tempo yang menyindirnya. "Menurut saya, sebetulnya peristiwa-peristiwa seperti ini baru ujian untuk Anies Baswedan kalau beliau mau naik kelas," katanya.
Maka menyusun anggaran adalah pembelajaran penting, jika ingin naik ke level Presiden. Anies perlu membuktikan bahwa di DKI Jakarta, ia layak untuk maju dan menjadi calon Presiden pada 2024.
"Buktikan bahwa Anies Baswedan layak memimpin Jakarta. Karena layak memimpin Jakarta, maka juga layak memimpin RI. Buktikan bahwa Anies Baswedan adalah good bener, bukan enggak bener," katanya. (asp)