Bahaya Timbal yang Nempel Ayunan dan Perosotan di RPTRA

Sejumlah anak bermain di RPTRA Rusun Muara Indah, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Timbal, yaitu zat berbahaya yang bisa merugikan kesehatan, bisa membuat individu yang terpapar menderita autis, hingga sarafnya terserang. Menurut peneliti Bali Fokus, Sonia Buftheim, yang melakukan penelitian terkait hal ini, timbal ditemukan di cat pada sarana-sarana bermain seperti ayunan dan perosotan di setidaknya 32 taman di ibu kota.

Mampu Tangani Berbagai Penyakit, Terapi Sel Punca Diyakini Jadi Masa Depan Layanan Kesehatan Indonesia

"Efeknya dari timbal apa? Biasanya sih yang confirm itu IQ-nya menurun, terus menyerang saraf pusat, ada beberapa jenis penyakit saraf yang bisa menyerang. Kemungkinan parkinson juga besar, terus bisa hiperaktif, autis," ujar Sonia saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh VIVAnews pada Senin, 28 Oktober 2019.

Selain itu, Sonia menyampaikan, terpaparnya individu, utamanya anak-anak oleh timbal dari cat di sarana-sarana bermain, juga begitu mudah. Timbal bisa masuk ke tubuh saat anak-anak misalnya jorok dengan memasukkan tangan mereka ke mulut, atau terhirup saat cat terkikis dan menjadi debu.

Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

"Timbal itu rasanya manis. Jadi anak-anak kecil kan punya kebiasaan memasukkan tangan ke mulut, itu sudah bawaan mereka. Itu salah satu sumber paparannya," ujar Sonia.

Sonia juga mengemukakan, sejauh ini, kalangan medis juga sudah bersepakat bahwa autisme adalah penyakit yang bisa disebabkan oleh paparan timbal yang terlalu tinggi. Dokter kerap melakukan tes darah untuk mengukur kandungan timbal saat menangani pasien autis.

Jangan Putus Asa! Meski Harus Jalani Pengobatan Seumur Hidup, Tingkat Kesuksesan Penanganan Talasemia Capai 95 Persen

"Ada dokter ahli autis, kalau dia cek pasien, dia cek dulu timbal di darah," ujar Sonia.
 
Sebelumnya diberitakan, sarana-sarana bermain di hingga 20 taman, yaitu Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang ada di Jakarta, ditemukan mengandung timbal berlebih, atau zat berbahaya yang bisa memberi efek merugikan terhadap kesehatan. Menurut peneliti BaliFokus, Sonia Buftheim, yang melakukan penelitian, timbal ditemukan ada di cat yang digunakan untuk membuat sarana-sarana bermain itu memiliki warna cerah.

"Kami sih mengeceknya (timbal ditemukan di cat) yang ada di perosotan, pull up," ujar Sonia

Ilustrasi imunisasi.

Ini Cara Mengatasi Tantangan Imunisasi di Daerah dengan Akses Terbatas

Imunisasi bukan hanya melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024