Manuver Ninoy Pendukung Jokowi Sebut DKM AL Falaah Berbohong
- VIVAnews/Foe Peace
VIVA – Pegiat media Sosial Ninoy Karundeng menyebut Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Falaah, Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Iskandar berbohong. Hal itu disebut Ninoy saat dia dan Iskandar dikonfrontir di kantor polisi.
"Saya sudah bertemu dengan Pak Iskandar, dan Pak Iskandar menyatakan bahwa dia disuruh oleh salah satu tersangka untuk memberikan pernyataan-pernyataan yang sudah tersebar di video tersebut," ujar Ninoy di Mapolda Metro Jaya, Jumat 11 Oktober 2019.
Menurut pengakuan Iskandar, salah satu tersangka itu juga orang DKM. Tapi, lanjut Ninoy, Iskandar enggan membeberkan nama si penyuruhnya itu. Yang pasti menurut Iskandar orang tersebut adalah salah satu dari 13 orang yang telah ditetapkan jadi tersangka dalam kasus ini.
"Yang nyuruh juga salah satu orang dari DKM. Tidak sebutkan namanya (oleh Iskandar)," kata dia.
Maka dari itu ia mengaku sangat menyayangkan tindakan Iskandar yang mau disuruh. Dia merasa difitnah karena dituding merekayasa penculikan dan penganiayaan ini.
"Sudah saya sampaikan tadi Pak Iskandar itu disuruh oleh seorang tersangka untuk membuat pernyataan yang memutarbalikan. Saya sebagai seorang muslim juga sangat menyayangkan berita yang mana saya seorang korban masih di fitnah seperti itu. Silakan publik melihatnya," kata dia lagi.
Sebelumnya, sebuah video menampilkan pegiat media sosial dan pendukung Presiden Joko Widodo yakni Ninoy Karundeng, dengan wajah lebam tersebar luas. Dalam video itu, Ninoy diduga sedang diinterogasi oleh sejumlah pria dalam sebuah ruangan.
Sementara itu, pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Falaah, Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, membantah bahwa Ninoy telah disekap dan dianiaya dalam salah satu ruangan bawah masjid.
Pengurus DKM Al Falaah, Iskandar, mengaku memang mengetahui bahwa Ninoy dianiaya oleh banyak orang di depan pagar masjid. Namun, dia menegaskan, saat terjadi penganiayaan tersebut, pengurus DKM langsung memasukkan Ninoy ke ruang bawah masjid untuk diamankan dan diurus oleh para medis.
Menag Nasaruddin Umar: Seribu Hektar di PIK Tak Ada Suara Azan
"Mestinya kita jangan biarkan daerah Jakarta ini tidak ada masjidnya. Sekitar 1.000 hektare di Pantai Indah Kapuk (PIK) tidak ada suara adzan," ujarnya
