Beredar Surat dari Ninoy, Minta Maaf ke DKM Al Falaah

Surat pernyataan Ninoy pendukung Jokowi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pegiat media sosial yang juga pendukung Joko Widodo, Ninoy Karundeng mengaku telah diculik dan dianiaya oleh puluhan orang di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat usai kerusuhan yang terjadi di DPR akhir September 2019 lalu.

Ninoy bahkan melaporkan kejadian ini ke polisi. Penyidik langsung mengambil tindakan. Belasan orang sudah ditetapkan menjadi tersangka penganiayaan, intimidasi bahkan penyebaran video diduga pemukulan tersebut.

Rencananya, hari ini, Kamis 10 Oktober 2019, Polisi akan memeriksa pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Falaah, Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Iskandar terkait kasus Ninoy. 

Iskandar dalam beberapa kali kesempat menjelaskan jika tidak ada penganiayaan terhadap Ninoy di dalam maupun di luar masjid. Pada tanggal 1 Oktober  2019 lalu, DKM mendapatkan surat dari Ninoy. Berikut petikan kata-kata yang disampaikan Ninoy:

Jakarta 01-10-2019

Surat Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama: Ninoy N Karundeng
TTL: Jakarta 04-05-1976
Aalamat: Tangerang

Menag Nasaruddin Umar: Seribu Hektar di PIK Tak Ada Suara Azan

Menyatakan bahwa saya telah ditolong dan diselamatkan oleh DKM Masjid Alfaalah dan tim medis serta warga
. 
Adapun luka memar dan lebam yang saya alami adalah akibat kesalahpahaman.

Dengan ini saya tidak akan menuntut dan mempermasalahkan kejadian ini dan semua sudah diselesaikan dengan baik.

Polisi Tangkap Tiga Orang Terkait Bentrokan Maut Pekerja Vs Warga di Tanah Abang

Demikian surat pernyataan ini saya buat berdasarkan kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun,

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada DKM Masjid Al Falaah dan tim medis serta warga.

Oknum Polisi di Sumenep Emosi hingga Tantang Carok Warga, Begini Duduk Perkaranya

Yang membuat pernyataan
Jakarta, 01-10-2019

Ninoy NK

Anggota DPR RI Fraksi PKS, Ismail Bachtiar

Konflik Tambang Blok Tanamalia, Legislator PKS Berharap Vale Indonesia Beri Solusi Warga Terdampak

Anggota Komisi VI DPR RI Ismail Bachtiar menyoroti konflik sengketa lahan yang melibatkan warga Tanamalia, Kabupaten Luwu Timur dengan PT Vale Indonesia

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025