Bupati Bogor Usul Bangun MRT di Puncak

Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Muhammad AR (Bogor)

VIVA – Selain fokus pada rencana pembangunan jalur Puncak II, Bupati Kabupaten Bogor, Ade Yasin juga menggagas adanya proyek Moda Raya Terpadu atau MRT dan menyiapkan sistem tranportasi berbasis transit oriented development atau TOD sebagai solusi mengatasi macet di kawasan tersebut. 

Curi Perhatian! Ada Sejak Era 80an, Ikon Legendaris di Kawasan Puncak Bogor Ini Nongol Lagi

“MRT juga jadi solusi alternatif kemacetan. Di Bogor ini kan kepadatan penduduk dan aktivitas kendaraannya juga sangat tinggi, apalagi saat libur,” katanya usai menghadiri diskusi solusi transportasi masyarakat Jakarta, Bogor, Depok di kawasan Podomoro Golf, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada Rabu 18 Sepetember 2019.

Ade mengungkapkan, jika disetujui, ia ingin membangun jalur MRT dari kawasan Gadok hingga menuju Puncak Pas.  

Ini Alasan Gibran Langsung Blusukan di Jakarta Usai Dilantik Jadi Wapres

“Kalau MRT kita cari beberapa titik yang dituju wisatawan. Dari bawah sampai Puncak Pas cukuplah ya,” ujarnya

Selain mencetuskan ide proyek MRT di kawasan Puncak, Ade mengaku pihaknya kini tengah serius melakukan pelebaran jalan di kawasan tersebut dengan total anggaran Rp 161 miliar. 

Netizen Geram Olahraga Pound Fit Digelar di Stasiun MRT, Manajemen Akhirnya Buka Suara!

Kemudian, pihaknya juga tengah menyiapkan sistem tranportasi berbasis transit oriented development atau TOD serta Park n Ride di kawasan Sentul.

Sementara itu, Kepala BPTJ, Bambang Prihartono mencatat, jumlah total perjalanan orang di Jabodetabek pada tahun 2018 mencapai 88 juta pergerakan per hari. 

Terkait hal itu, dirinya menjelaskan, dalam mengelola transportasi wilayah aglomerasi, Presiden Joko Widodo telah menjadi anggota Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebagai lembaga yang memiliki tugas dan mengelola pengelola angkutan di Jabodetabek.

“Dalam melaksanakan tugasnya, BPTJ mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2018, tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ),” kata Bambang saat membahas TOD di Podomoro Golf View, Depok

Dirinya mengungkapkan, hal itu dilakukan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, yang menyebabkan kemacetan. “Indikator kinerja utama BPTJ adalah mengupayakan pergerakan orang dengan angkutan umum yang mencapai 60 persen dari total pergerakan orang.”

Kota-kota di Jabodetabek, kata Bambang, dapat diakses melalui dukungan untuk mengakomodir pergerakan masyarakat. Pergerakan masyarakat dapat diminimalisir dengan pembangunan kawasan yang berorientasi transit pada masing-masing wilayah.

Seperti LRT Jabodetabek yang disetujui akan dioperasikan pada tahun 2021 Bogor dan LRT Jabodebek yang akan disahkan akan dialihkan sebanyak 17 stasiun. Seluruh stasiun itu kini dibangun di tahun 2021. Kawasan Podomoro Golf View sendiri telah diresmikan oleh pemerintah sebagai Kawasan TOD pada 21 April 2018 lalu.

“Diharapkan hadirnya TOD Gunung Putri di PGV ini dapat membantu masyarakat sekitar dalam mobilisasi dengan moda yang aman, murah dan mudah dengan mobilisasi tinggi,” ujar Bambang.

Di tempat yang sama, Direktur Agung Podomoro Land, Paul Christian menjelaskan, pengembangan kota baru Podomoro Golf View merupakan salah satu cara pihaknya dalam mendukung pemerintah mengatasi kemacetan. 

“Dengan fasilitas yang ada, penghuni baik masyarakat sekitar dapat memanfaatkan dengan baik dapat memanfaatkan kendaraan pribadi,” katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya