Tak Bisa Lepaskan Cincin, Pria Ini Datangi Kantor Pemadam Kebakaran
- VIVAnews / Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Petugas Dinas Kebakaran (Damkar) Kota Depok kembali melakukan misi penyelamatan tak biasa. Hal itu terjadi ketika seorang pria tiba-tiba mendatangi kantor mereka pada Jumat 13 September 2019. Pria yang tak diketahui identitasnya itu mengaku punya masalah pada cincin yang dikenakan di jari manisnya.
Kepala Damkar Kota Depok, Gandara Budiana mengungkapkan, peristiwa itu terjadi tadi siang. “Jadi tadi ada orang sudah dari semalam kejepit cincin dia sudah upaya untuk dibuka ternyata enggak bisa. Katanya sudah coba pakai minyak, pakai benang tapi enggak bisa,” kata Gandara.
Merasa bingung, pemuda itu kemudian memilih meminta bantuan petugas Damkar. “Karena bingung enggak bisa lepas akhirnya tadi datang ke kita (Damkar). Nah biasanya kan pakai minyak bisa atau sabun bisa los, tapi ternyata karena sudah cukup lama tangannya sudah bengkak enggak bisa ditarik,” ucap Gandara.
Sejumlah petugas yang sedang berjaga di kantor akhirnya berusaha membantu korban. Cincin tersebut akhirnya berhasil dilepaskan setelah petugas sempat berkutat selama sekira 30 menit.
“Akhirnya kita bantu keluarkan pakai gerindra kecil, cincinnya dipotong pakai gerinda kecil. Itu cincin biasa, bukan cincin nikah,” ujarnya.
Aksi penyelamatan yang tak biasa itu pun mendadak viral di jagat media sosial. Di akhir video terlihat, sejumlah petugas dan korban spontan bersorak setelah cincin itu akhirnya berhasil dilepaskan. Terkait kasus ini, Gandara menegaskan, pihaknya tidak akan pernah memilih tugas.
“Jujur saya pun enggak tahu kenapa dia memilih minta tolong ke Damkar, tapi memang kita punya rescue yang selalu siap kapan pun masyarakat membutuhkan. Jadi Damkar itu bukan hanya melulu memadamkan api, tapi kita juga tangkap ular, menyelamatkan orang tercebur sumur, terus sekarang nolongin orang yang jarinya terjepit cincin,” kata Gandara sambil tersenyum.
KKB Bakar Gedung SMP di Distrik Sinak Papua Tengah setelah Tembak Dua Pengemudi Ojek
KKB kembali berulah dengan membakar gedung sekolah menengah pertama (SMP) di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
