Sulitnya Pindahkan Pencari Suaka dari Kantor Eks Kodim

Pencari Suaka UNHCR di Jakarta
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Sekitar tiga ratus pencari suaka yang berasal dari berbagai negara masih tinggal di tempat penampungan mereka yang disediakan Pemprov DKI di Gedung Eks Kodim di Kalideres, Jakarta Barat.

Evaluasi Pelaksanan Pemilu 2024, DPR Mau Bikin Omnibus Paket Politik

Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Taufan Bakri, UNHCR selaku lembaga PBB yang bertanggung jawab atas keberadaan mereka, belum tuntas merelokasi para pencari suaka usai berakhirnya tenggat waktu supaya mereka dipindah.

"Mereka (UNHCR) belum tuntas memindahkan. Ada tiga ratus orang lebih (pencari suaka) di sana (eks Kodim Kalideres)," ujar Taufan saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Senin, 2 September 2019.

Pernyataan Keras dan Blak-blakan Erdogan untuk Israel, Zionis, dan Netanyahu atas Genosida di Gaza

Adapun, DKI, pemerintah pusat, juga UNHCR, telah menyepakati tenggat waktu pemindahan para pencari suaka adalah Sabtu, 31 Agustus 2019. Taufan menyampaikan, UNHCR baru merelokasi sekitar 1.200 pencari suaka dengan cara misalnya, memfasilitasi mereka menyewa tempat tinggal, hingga menyediakan uang untuk tinggal di tempat kos. "Tapi pekerjaan pemindahan itu belum selesai semua dari UNHCR," ujar Taufan.

Taufan juga mengemukakan, diskusi terus dilakukan lembaga-lembaga terkait supaya para pencari suaka tidak lagi tinggal di eks Kodim. Para pencari suaka adalah WNA yang meninggalkan negaranya, kemudian singgah di Indonesia sambil meminta ditempatkan UNHCR di negara ketiga seperti Australia atau Kanada.

Bawaslu Bolehkan Paslon Kepala Daerah Gunakan Fasilitas Pemerintah untuk Kampanye

"Masih ada negosiasi antara pimpinan kami, Pak Sekda, Kemenko Polhukam, Kemenlu, akan duduk bersama lagi memecahkan masalah ini," ujar Taufan.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan permasalahan pencari suaka di Kalideres, Jakarta Barat ke pemerintah pusat dan United Nations High Commissioner for Refugees. Menurut dia, Pemerintah DKI sebelumnya membantu atas dasar kemanusiaan.

"Pemprov DKI itu membantu atas dasar kemanusiaan, kewenangan dimiliki oleh UNHCR dan pemerintah pusat," kata Anies di Jakarta Pusat pada Sabtu 31 Agustus 2019.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Upaya Pemerintah Merespon Kasus Pailit Sritex Dinilai Sudah Tepat

Respon cepat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terkait putusan pailit pada perusahaan Sritex, dinilai sudah tepat. Apalagi, dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
31 Oktober 2024