Kisah Toleransi Agama, Masjid Izinkan Kebaktian Kematian di Pelataran
VIVA – Kegiatan kebaktian tutup peti biasa dilakukan di tempat peribadatan umat Kristiani. Namun kegiatan peribadatan kematian itu dilakukan di depan Masjid Darussalam, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kegiatan peribadatan umat Kristiani yang diunggah oleh Jeferson Goeltom di akun Facebook-nya ini menjadi viral di jagat media sosial.
Jeferson menuturkan, alasan kebaktian di depan masjid lantaran halaman rumahnya berada di gang sempit, dan peti jenazah pun tidak bisa masuk ke rumah. Akhirnya, diizinkan oleh pihak pengurus masjid untuk kebaktian di depan masjid.
"Terima kasih saudaraku pengurus Masjid dan masyarakat di sekitar atas bantuan dan 'Toleransi yang Super Tinggi'. Kiranya Tuhan Memberkati dan Melindungi serta memberi berkah yang indah untuk kalian semua. Love you all," ujar Jeferson.
Ketua RT13/07 Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakpus, Sunardi, menambahkan, bahwa kegiatan kebaktian di depan karena memang halaman rumahnya di gang kecil, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan di situ.
"Kita minta waktu sama masjid untuk dilakukan kebaktian di depan masjid. Mengizinkan dari pihak masjid," ujar Sunardi kepada VIVAnews di lokasi, Kamis malam, 29 Agustus 2019.
Ia menjelaskan bahwa ini sebagai bentuk toleransi antarumat beragam di Tanah Air, serta saling bantu membantu sesama warga.
"Bentuk toleransi kita harus saling tolong menolong, ini wujud Bhinneka Tunggal Ika. Mau agama apapun kita saling bantu," ujarnya.
Tentunya, hal semacam ini bisa menjadi contoh wujud toleransi agama lain di Indonesia terutama di wilayah Ibu Kota. "Ke depannya jaga toleransi, hidup berdampingan. Jangan saling gesekan. Kayak dulu kita dikenal ramah tamah. Indonesia dikenal ramah tamah," tuturnya.