Intip Sentra Buku di Pasar Kenari, Bisa Baca Sambil Ngopi

Toko buku JakBook di Pasar Kenari, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • VIVAnews/ Adinda Purnama Rachmani

VIVA – Jam menunjukkan pukul 14.15 WIB. Lantai tiga di Pasar Kenari, Salemba, Jakarta Pusat tampak sepi pengunjung, Selasa, 20 Agustus 2019. Di salah satu sudutnya, terdapat sebuah toko buku, JakBook. Kios-kios buku lain berdiri di sekitarnya.

Toko Buku di Tangerang Digerebek Polisi, Diduga Jadi Tempat Transaksi Obat Terlarang

Toko JakBook dikelola khusus oleh PD Pasar Jaya. Dalam toko dijual beragam buku, di antaranya buku pelajaran sekolah, novel, kamus, resep dan lainnya. Tak ketinggalan, perlengkapan sekolah juga dijual di toko ini.

Begitu juga kios-kios di sekitarnya turut menjual buku. Dari novel hingga buku materi kuliah. Ada buku baru dan bekas yang dijual di sana.

Tahun Ajaran Baru, Toko Buku Bekas di Bandar Lampung Diburu Pembeli

Lantai tiga Pasar Kenari ini disebut-sebut menjadi pusat pasar buku terbesar di Jakarta. Sebagian para pedagangnya merupakan eks pedagang buku di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.

Buku-buku di Pasar Kenari, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019.

Tuai Kontroversi, Buku Ponpes Al-Zaytun Ditarik dari Pasaran

Sentra buku itu dilengkapi kafe. Terdapat sofa dan beberapa tempat duduk di sana. Pengunjung bisa menyeruput kopi seraya baca buku ataupun mengarahkan pandangan ke sekitar Salemba dari tempat ini.

Adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meresmikan pusat buku tersebut pada April 2019.  Saat itu, Anies menuturkan, permasalahan yang selama ini terjadi adalah harga buku di Ibu Kota tergolong mahal dan sulit diakses kebanyakan warga karena hanya tersedia di beberapa tempat. Anies memastikan harga buku di Jakbook akan lebih murah 30 persen.

Anies berharap, dengan adanya pasar buku ini, akan mengatasi masalah akses buku yang selama ini ada. "Jakarta telah resmi memiliki pasar buku. Tujuan dari menghadirkan pasar buku ini adalah untuk membuat harga buku lebih terjangkau di masyarakat. Sebab, salah satu unsur yang paling mempengaruhi harga buku di Jakarta adalah biaya sewa toko dan biaya distributor," ujar Anies di Pasar Kenari, Jakarta Pusat, Senin, 29 April 2019.

Namun sejak diresmikan, pengunjung yang datang ke sentra buku itu belum terlalu ramai. Penjual buku pun mengeluhkan hal itu. Ibnu, seorang pedagang buku, misalnya.

Menurut dia, jarang pengunjung yang datang ke pasar buku ini. Dia menambahkan, warga Jakarta masih jarang yang tahu jika pasar buku Kwitang dipindahkan ke Pasar Kenari. "Sepi, mungkin belum pada tahu kalau kami dipindahkan ke sini dari Kwitang. Paling kalau hari libur aja ramainya, tapi enggak seramai di Kwitang," ujar Ibnu saat ditemui VIVAnews, di Pasar Kenari, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Agustus 2019.

Ibnu mengemukakan, para pedagang buku di Pasar Kenari lebih memilih berjualan di Pasar Senen. Walaupun fasilitas di Pasar Kenari lebih baik, menurut dia, tidak menjamin masyarakat mau datang ke pusat buku tersebut. "Enggak tahu ya, mereka pada milih jualan di Pasar Senen. Di sini padahal nyaman, ada AC, cuma pendapatannya tidak menjanjikan," ujar Ibnu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya