Rayakan HUT RI ke 74, Pesan Keadilan hingga Cinta Lingkungan

Masyarakat Cibodas Tangerang kibarkan bendera merah putih raksasa pada HUT RI ke-74
Sumber :
  • VIVAnews/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Upacara memperingati HUT RI ke 74 digelar di berbagai lokasi di Tanah Air, termasuk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Sungai Sombu Meluap Sapu Rumah Warga di Simalungun, Suami Istri Hanyut Ditemukan Tewas

Beragam lokasi dipilih untuk mengibarkan bendera merah putih di hari kemerdekaan ini. Pemerintah Provinsi DKI, misalnya. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih Pulau D hasil reklamasi Teluk Jakarta sebagai tempat upacara.

Anies mengungkapkan alasan dia mengeluarkan kebijakan untuk upacara di Pulau D Reklamasi atau Pantai Maju, Jakarta Utara. Ini kali pertama Pemprov DKI gelar upacara bendera HUT RI di pulau reklamasi.

Uang Asli atau Uang Palsu?Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu yang Super Mudah

Menurut Anies, lahan tersebut akan menjadi pesan keadilan di Ibu Kota. "Ini adalah lahan yang ketika proklamasi dikumandangkan, belum ada tanah di sini. Ini adalah lahan baru. Tapi kita ingin kirimkan pesan kepada semua, bahwa ini bukan lahan milik pribadi. Ini adalah lahan milik Negara Republik Indonesia," kata Anies, Sabtu, 17 Agustus 2019.

Dari pulau buatan itu juga, Anies menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia terus merajut kebersamaan, meski pernah ada perbedaan pandangan ataupun pilihan di ajang pemilu kemarin.

Polres Tangerang Minta Masyarakat Lapor Bila ingin Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru 2025

Menurut Anies, membangun Indonesia memerlukan kebersamaan, bukan hanya mementingkan ego kelompok tertentu. "Mari bersatu padu membangun Indonesia yang lebih maju, kuat, unggul untuk mewujudkan masyarakat yang bahagia, sejahtera, adil dan makmur," kata Anies.

Di tempat terpisah, masyarakat di daerah penyangga Jakarta, memilih menggelar upacara di sungai. Komunitas Ciliwung Depok (KCD), misalnya. Mereka memilih Kali Ciliwung yang berada tepat di bawah Jembatan Grand Depok Citu (GDC), sebagai tempat untuk prosesi pengibaran merah putih. 

Layaknya upacara di lapangan terbuka, mekanisme upacara di tengah aliran air yang sedang surut itu juga sama. Namun yang membedakannya adalah para peserta yang hadir tidak mengenakan pakaian formil. Uniknya lagi, pasukan pengibar bendera atau Paskibra, bergerak menggunakan perahu karet untuk menuju tiang bendera yang terbuat dari susunan bambu berwarna merah putih.

Ketua KCD Taufik mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan, utamanya Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kali Ciliwung. “Nilai perjuangan tidak hanya berkobar dalam diri bangsa Indonesia saat merebut kemerdekaan, membebaskan Ciliwung dari kerusakan juga menjadi nilai perjuangan,” katanya.

Sementara di Tangerang, sejumlah warga Cibodas, yang tergabung dalam komunitas Banksasusi juga memilih sungai sebagai lokasi upacara. Mereka mengibarkan bendera merah putih raksasa di atas Sungai Cisadane.

Menggunakan perahu kayu atau sampan, petugas dengan hati-hati membentangkan bendera raksasa tersebut dan tidak lupa diiringi lagu Kemerdekaan Indonesia Raya.

Bendera raksasa dengan ukuran panjang 30 meter dan lebar 15 meter ini berhasil dibentangkan di tengah Sungai Cisadane, sebagai simbol kemerdekaan.

"Upacara ini memang sengaja kita gelar di sungai, karena sebagai cara untuk mencintai sungai kita, terlebih saat ini kondisi sungai kita sangat memprihatinkan, seperti kekeringan dan banyak sampah," ujar Ketua Pembina Banksasusi, Iyus Setia Bakti.

Dia mengharapkan dengan berlangsungnya kegiatan pada HUT RI ke-74 tersebut dapat mengubah perilaku masyarakat untuk lebih mencintai sungai yang menjadi sumber mata air utama di kawasan setempat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya