Karangan Bunga Berisi Pesan Kekecewaan PPDB Penuhi Balai Kota DKI

Karangan bunga kekecewaan penuhi Balai Kota.
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB DKI Jakarta tahun 2020 menuai polemik di kalangan orang tua dan murid. Usai beberapa hari lalu orang tua para siswa mendatangi Balai Kota DKI Jakarta untuk berdemo lantaran PPDB yang dianggap menyulitkan calon peserta didik, kini ramai karangan bunga memenuhi halaman Balai Kota DKI Jakarta.

Dilansir dari akun instagram @lambe_turah karangan bunga tersebut berjejer memenuhi area Balai Kota, DKI Jakarta. Karangan bunga itu bertuliskan kekecewaan mengenai proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI 2020. Beberapa kalimat kekecewaan akan penyelenggaraan PPDB 2020 antara lain:

"Selamat kepada Disdik dan Gubernur DKI atas kebijakan PPDB DKI 2020 yang kekejamannya lebih mematikan daripada virus corona," salah satu bunyi kalimat dari karangan bunga.

"Terimakasih pak Gubernur dan ibu Disdik anda sudah menghilangkan generasi yang cerdas dengan kebijakan anda yang bodoh," tulis dalam karangan bunga lainnya.

Baca Juga: Viral Nikah Mahar Sandal Jepit, Pengantin: Biarlah Netizen Berkoar

Sontak banyak netizen yang berkomentar dengan adanya karangan bunga yang berada di Balai Kota hari ini.

"Daftar sekolah diutamakan yang tua. daftar kerja dicari yang muda," komentar netizen.

"yg bikin aturan kan mendikbud.. kok protes ke anies," komentar netizen lain.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Emmg cuma di DKI aja yg bgtu? Di kota2 lain emang ngga ?," komentar lainnya.

Untuk diketahui, polemik PPDB DKI Jakarta tahun 2020 dinilai diskriminatif dan merugikan anak-anak calon peserta didik. Sebab berdasarkan SK Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 501 Tahun 2020 yang mana SK itu menetapkan PPDB berdasarkan usia, terutama pada seleksi jalur zonasi, sehingga calon siswa yang berusia lebih tua akan menjadi prioritas penerimaan. Meski diadakan juga seleksi lewat jalur prestasi, namun tetap yang diutamakan adalah siswa usia lebih tua. Sehingga, meski peserta didik usia muda memiliki nilai yang jauh lebih baik, tak menjamin, mereka bisa lolos diterima.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19
Epidemiolog Sebut Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi, Berpotensi Masuk Indonesia
Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024