46,45 Persen Pasien Terinfeksi Corona di Depok Sudah Sembuh

Kota Depok mulai berlakukan PSBB
Sumber :

VIVA – Jumlah orang yang sembuh dari infeksi Corona COVID-19 di Kota Depok, Jawa Barat kembali bertambah pada Selasa, 2 Juni 2020. Data Gugus Tugas mencatat, mereka yang berhasil pulih saat ini meningkat dari 240 orang menjadi 262 orang. 

“Alhamdulilah, adapun kasus konfirmasi yang sembuh hari ini bertambah 22 orang menjadi 262 orang atau 46,45 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada di Kota Depok," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana.

Terkait hal itu, dirinya pun mengatakan, angka kesembuhan yang terus bertambah saat ini menjadi harapan semua pihak.

“Maka dari itu diharapkan seluruh warga masyarakat memberikan dukungan kepada warga yang terdampak COVID-19 baik berupa dukungan moril, motivasi, maupun doa kesembuhan,” tuturnya

Namun demikian, kasus terkonfirmasi positif juga masih bertambah. Saat ini, jumlah orang yang terinfeksi positif COVID naik dari 557 orang, menjadi 564 orang atau meningkat 7 kasus. 

Dadang menyebut, penambahan itu berasal dari tindaklanjut program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RSUI sebanyak 5 orang. 

"Kemudian 2 orang lainnya dari laporan RSUD Pasar Minggu," kata Dadang.

Sedangkan untuk jumlah terkonfirmasi positif yang meninggal dunia pada hari ini tidak ada penambahan kasus, masih sama dengan sebelumnya, yakni 30 orang. Selain tersebut, pemerintah setempat juga mencatat kasus terbaru pada sejumlah kategori.

Di antaranya, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) bertambah dari 1.839 orang, menjadi 1. 865 atau meningkat 26 kasus dari sebelumnya. Selesai pemantauan bertambah dari 1.158 orang, menjadi 1.188 orang.

Kemudian, mereka yang masih dalam pemantauan berkurang dari 681 orang, menjadi 677 orang. Berikutnya, untuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) tidak ada perubahan, masih sama dengan sebelumnya yakni 3.739.

Namun terkait angka itu, selesai pemantauan bertambah dari  2.819 orang, menjadi 2.833 orang. Dan mereka yang masih dalam pemantauan terkait kasus itu saat ini berkurang dari 920 orang, menjadi 906 orang.

Selanjutnya, kategori pasien dalam pengawasan (PDP) tidak terjadi perubahan, masih sama dengan sebelumnya, yakni 1.429 orang. Namun mereka yang selesai pengawasan untuk kasus itu bertambah dari 1.001 orang, menjadi 1.012 orang.

Masih terkait angka tersebut, jumlah orang dalam pengawasan berkurang dari 428 orang, menjadi 417 orang. Sedangkan untuk PDP yang meninggal dunia tidak ada penambahan kasus, masih sama dengan sebelumnya yakni 85 orang.

Namun demikian, status PDP merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena masih harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kemenkes.

“Diharapkan tidak ada yang memberikan stigma negatif kepada warga dan keluarga terdampak,” kata Dadang.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Baca juga: Turki Perlahan Menormalkan Diri Mengklaim Sukses Lawan Corona


 

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19
Ilustrasi kanker

Jadi Kanker yang Paling Bisa Disembuhkan, Tapi Mengapa 70 Persen Pasien Kanker Mulut Rahim Meninggal Dunia?

Kanker mulut rahim adalah satu-satunya jenis kanker yang dapat disembuhkan. Asal, kanker tersebut sudah terdeteksi sejak dini.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024