Baru 10 Persen Perkiraan Tenaga Medis Depok Ikut Rapid Test Corona

Pemkot Depok sosialisasi bahaya Virus Corona.
Sumber :

VIVA – Dari jumlah kira-kira 4.000 lebih tenaga medis di Kota Depok, baru sekitar 10 persen yang telah menjalani pemeriksaan cepat (rapid test) Corona COVID-19. Kondisi ini terjadi akibat keterbatasan alat tersebut.

Ini Pentingnya Kedokteran Nuklir dalam Diagnosis dan Pengobatan Kanker di Indonesia

“Untuk rapid test, masalahnya bukan uang ya tapi memang barangnya yang enggak ada. Sementara kita di garda terdepan. Jangankan di klinik-klinik, di rumah sakit saja mereka yang sudah di-rapid test hanya petugas fungsional di rawat inap dan IGD. Dan itu pun tidak semuanya karena keterbatasan,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Depok, dokter Sukwanto Gamalyono dilansir pada Jumat 24 April 2020

Pria yang akrab disapa dokter Gamal ini berasumsi, diperkirakan baru hanya sekira 10 persen tenaga medis di Kota Depok yang telah menjalani rapid test. “Depok ini miniatur Indonesia, kayak DKI dengan tidak terlalu luas dan begini padat, dokter perawat dan lain-lain cukup banyak di sini," lanjut dia.

Bisakah Teknologi Kesehatan Baru Mengubah Nasib Jutaan Pasien?

Gamal menyebut, banyak tenaga medis yang berada di klinik-klinik nyaris tak tersentuh perhatian pemerintah.

“Kalau di rumah sakit jelas, tenaga medis sudah tahu hampir 70 persen PDP (pasien dalam pengawasan) ada disana. Kalau yang tugas di klinik kan tidak tahu, pasiennya positif atau tidak, dan itu paling riskan terjangkit," kata dia lagi.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lebih lanjut Gamal berharap, hal yang menurutnya paling efektif untuk menekan penyebaran Covid-19 adalah dengan menguatkan hulu, dengan mengoptimalkan kekuatan klinik, puskesmas, hingga tingkat RT/RW.

“Karena satu, yang paling utama di COVID itu adalah karantina lokal. Itu paling efektif, karena dengan cara itulah dapat meminimalisir penyebaran virus itu sendiri,' katanya.

Menanggapi keresahan sejumlah tenaga medis tersebut, Ketua Komunitas Peduli Depok, Diana Dewi menyumbangkan sebanyak 1.000 alat rapid test untuk mereka.

“Kita sangat peduli dengan kondisi yang ada walau kami bergerak di ekonomi, kami juga terdampak sangat memprihatikan, tapi kami tetap peduli. Kami punya moto bahwa pengusaha adalah pejuang. Kami harus memberi semangat terutama kepada teman-teman yang ada di garda depan,” kata Diana Dewi.

Lebih lanjut wanita yang menjabat sebagai Ketua Kadin Jakarta itu berharap, para tenaga medis yang saat ini berada di garda terdepan tetap semangat. “Kita memberikan rapid test 1.000 dan nanti IDI yang akan mendistribusikan, tentunya Beliau-beliau yang lebih tahu siapa yang lebih cepat diberikan," ujar dia.

 

Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi (sumber: Tim Media Prabowo)

Bertemu PM India Narendra Modi, Prabowo Cerita RI Kekurangan Tenaga Medis

Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kerja sama dengan India di bidang kesehatan dan pendidikan.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024