Banjir Jakarta dan Pengakuan Warga Tak Ada Peringatan Dini
- bbc
Tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi warga Jakarta, dengan setidaknya mengalami banjir tiga kali di sejumlah titik ibu kota.
Sejumlah warga mengeluh mereka tidak mendapatkan "peringatan dini" untuk bersiap-siap mengungsi, sementara banjir kemungkinan masih bisa terjadi lagi.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan pihaknya memfokuskan pada penanganan bencana dan bukan penanggulangan.
Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika, hujan masih akan turun sampai Maret.
Salah seorang yang terkena banjir termasuk Marsudi, yang tinggal di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menyusul hujan deras yang terus mengguyur sejak Selasa (25/02) pagi.
Dalam dua bulan terakhir, rumah Marsudi sudah diterjang banjir tiga kali dengan ketinggian mencapai satu meter.
Masudi tengah membersihkan rumah dari sisa genangan saat didatangi BBC News Indonesia. Ia mengatakan baru tahun ini banjir menerjang rumahnya lagi sejak 2007.
Marsudi mengaku tak pernah ada peringatan sejak banjir besar 1 Januari 2020 lalu.
Padahal, dengan peringatan dini itu, ia bisa melakukan persiapan, termasuk mengangkut barang ke lantai atas rumahnya."Nggak ada pemberitahuan. Sama sekali. Dari RT/RW tidak ada. Banjir-banjir saja. Masuk-masuk saja (air) sudah," katanya.