Gerindra: Survei Penanganan Banjir Upaya Jatuhkan Anies

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, M. Syarief.
Sumber :

VIVA – Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, M. Syarief, menyebut hasil survei Indo Barometer terkait tingkat kepuasan publik terhadap penanganan banjir di Jakarta sebagai upaya untuk menjatuhkan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Anies Sebut Situasi Pilkada 2024 Tenang: yang Rame Itu Sosmed

Dalam survei Indo Barometer, mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai responden lebih bisa mengatasi banjir Jakarta dengan 42,0 persen. Kemudian, mantan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) sebesar 25 persen, dan Anies di posisi terakhir hanya 4,1 persen, serta tak mengetahui 28,9 persen.

"Saya bisa mengatakan survei ini bagian dari upaya menjatuhkan Pak Anies. Nyaris Anies jatuh dengan isu banjir," kata Syarief seperti dikutip dari tvOne pada Kamis, 20 Februari 2020.

Anies Telepon Pramono usai Pantau Quick Count, Langsung Ucapkan Selamat?

Dia mengkritik sampel responden yang diambil oleh Indo Barometer. Dia menilai responden yang dipilih tidak tepat sasaran karena survei itu dilakukan di 34 provinsi. 

"Saya minta konfirmasi kepada Pak Qodari (Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari) sebagai panglimanya survei. Itu katanya respondennya 34 provinsi, warga di 34 provinsi wong (survei) DKI kok ditanya. Gak nyambung," ujarnya.

Anies Baswedan: Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2024 Satu Putaran

Seperti diketahui, survei Indo Barometer dilakukan pada 34 provinsi dengan jumlah responden 1.200, dan margin of error sebesar lebih kurang 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel adalah multistage random sampling, dan pengumpulan data pada 9-15 Januari 2020 dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. 

Di samping itu, Syarief mengatakan terjadinya banjir di beberapa tempat yang tak biasa tergenang tentu ada sebabnya. Di antaranya pengerukan sungai yang menjadi kewenangan pusat, sehingga tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta. Responden survei juga seharusnya menanyakan kinerja Pemerintah Pusat dalam penanganan banjir. 

"Banjir di Jakarta sangat kompleks, harusnya penanganan banjir bukan hanya DKI. Maka, responden juga ditanya pemerintah pusat. Variabelnya ditanya cakupan wilayah banjir dan durasinya," jelas dia.

BPBD DKI Jakarta mendata ada 15 RT di Jakarta  hingga Kamis, 1 Februari 2024 masih terendam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi.

61 RT Masih Terendam Banjir Hari Ini Imbas Hujan Deras saat Pencoblosan Pilkada

Data BPBD Jakarta melaporkan per pukul 09.00 WIB, masih ada 61 RT yang masih terendam banjir pada Kamis, 28 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024