Geger Leher Wanita Disilet di Sekitar Halte TransJakarta, Ini Faktanya
- Pixabay
VIVA – TransJakarta menjadi transportasi andalan warga Jakarta. Pengalaman buruk baru saja dialami oleh seorang wanita saat berada di sekitar halte bus TransJakarta. Novita. G mengalami kekerasan di dekat transportasi umum tersebut.
Ia membagikan kejadian nahas yang dialaminya melalui akun Twitter pribadinya. Menurut cerita Novita, pada Minggu 26 Januari 2020 sekitar pukul 12 siang, ia akan turun dari tangga halte Olimo. Tapi tiba-tiba saja, ada seorang wanita yang menyerangnya dari arah belakang.
Kejadiannya begitu cepat saat si penyerang mengayunkan silet ke arah tengkuk Novita. Ia bercerita, motif penyerangan tersebut bukan untuk merampas harta benda miliknya. Sebab setelah menyilet, penyerangnya hanya diam di tempat. Setelah menyadari dirinya diserang, Novita segera lari sambil meminta bantuan. Kejadian itu tentu saja membuat dia syok.
Pelaku diringkus
Menyerang tanpa motif, diduga pelaku merupakan pengidap gangguan kejiwaan. Polisi pun bergerak cepat, jajaran Polsek Metro Taman Sari berhasil meringkus wanita misterius penyerang Novita.
Kapolsek Metro Taman Sari Ajun Komisaris Besar Polisi Abdul Ghafur menyebut, pihaknya masih memeriksa pelaku secara intensif. Penangkapan dilakukan pada hari ini, Selasa 28 Januari 2020. "Benar sudah kami tangkap pelakunya. ditangkap tadi pagi. Di jalan dekat SMK 2," kata Ghafur saat dikonfirmasi, Selasa, 28 Januari 2020.
Baca juga: Yenny Wahid Komisaris Garuda, Said: Tunjukan Bukan karena Terima Kasih
Respons TransJakarta
Penyiletan terhadap Novita tidak terjadi di halte Transjakarta. Hal itu disampaikan oleh Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas TransJakarta, Nadia Diposanjoyo.
Kejadian nahas yang menimpa korban terjadi di area Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Olimo, Jakarta Barat. Hal ini memang sesuai dengan pernyataan Novita yang diunggahnya di media sosial.
"Kejadian tersebut tidak terjadi di halte TransJakarta, melainkan di Jembatan Penyebrangan Orang," ujar Nadia di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020. Nadia menyampaikan, sekalipun terhubung dengan halte, area JPO tidak berada di bawah kewenangan BUMD DKI.
Meski begitu, TransJakarta akan mengusahakan agar area JPO selanjutnya bisa dijangkau juga oleh CCTV TransJakarta. "Pihak teknologi informasi kini mengupayakan agar pantauan CCTV dapat menjangkau JPO," ujar Nadia. Harapannya, peristiwa serupa diharapkan tidak berulang.
Dia juga menyampaikan apresiasi untuk kepolisian yang sudah berhasil meringkus pelaku. "TransJakarta mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kinerja kepolisian yang telah berhasil menangkap pelaku penyerangan," ujarnya.
Pihak TransJakarta untuk ke depan juga akan meningkatkan kerja sama dengan pihak lain, seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI. Tujuannya supaya keamanan di area umum itu bisa lebih dijaga.