Jakarta Banjir Lagi, Warganet Teriak Toa di Mana?

Banjir di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu, 18 Januari 2020
Sumber :
  • Damkar Jakbar

VIVA – Sejumlah titik di DKI Jakarta kembali mengalami banjir akibat hujan yang turun pada Jumat malam, 17 Januari 2020. Beberapa wilayah di Ibu Kota tergenang air dengan tinggi beragam pada Sabtu, 18 Januari 2020. 

H-1 Pencoblosan Pilkada, 794 Rumah di Medan Terendam Banjir

Dikutip dari VIVAnews, beberapa wilayah yang sempat tergenang air, di antaranya Kebon Jeruk. Banjir di kawasan ini merupakan yang paling parah karena mencapai dada orang dewasa pada pagi tadi. 

Wilayah lain yang ikut tergenang, di kawasan Jalan Tanjung Duren Raya, tepatnya di depan kantor pemadam kebakaran. Selain itu, di kawasan Petamburan 2 yang sempat mencapai lutut orang dewasa. Banjir juga sempat terjadi di Jalan Cikini Raya, Jalan Percetakan Negara, dan kawasan Jalan Tegal, Menteng, Jakarta Pusat.

Ada Potensi Banjir, KPU Tangerang Pastikan Logistik Pilkada Sudah Terdistribusi 100 Persen

Di wilayah Pejagalan, Jakarta Utara dan Jalan Bujana Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pun tak luput dari banjir. Ketinggian banjir di sana pada pukul 05.30 WIB sempat mencapai 50 centimeter (cm).  

Dan meski banjir yang terjadi di sejumlah wilayah sudah surut, namun warganet di jagat maya meneriakkan kekesalannya lantaran Jakarta kembali banjir. Selain tanda pagar #BanjirJakarta2020 trending di Twitter, #BanjirDatangToaDimana juga tak kalah ramai. 

KPU Jakarta: 572 TPS Berpotensi Rawan Banjir

"TOOOAAA....... di mana kau berada....???? Rindu aku ingin jumpa... meski lewat Toa," tulis salah satu warganet sambil mengunggah foto genangan air di kawasan Citra Land, siang tadi.

"Suara TOA RP4 miliar kok belum kedengeran? TOA ke mana?" tulis lainnya. 

"Untuk mengantisipasi banjir, Pemprov DKI telah menyiapkan anggaran sebesar Rp4 M guna membeli enam set pengeras suara canggih. Toa ini bisa bersuara sendiri, tak seperti toa-toa di Mesjid. Bunyinya gini, 'anjir..anjir..anjir...ehhh banjirr... banjirr. #BanjirDatangToaDimana," tulis warganet lain.

Toa Rp4 miliar

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI sebelumnya menyatakan bakal memasang enam alat Disaster Warning System (DWS) yang harga Rp4 miliar. Toa itu akan digunakan untuk memberikan peringatan saat ada potensi banjir. 

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI M Ridwan bilang, DWS terdiri dari empat megafon 'TOA' dan menggunakan teknologi VHF radio atau 3G. DWS ini akan beroperasi saat tinggi muka air (di pintu air) berada pada Siaga 3.

Dia menuturkan, bentuk DWS berupa tiang tinggi yang dipasangi beragam peralatan dan punya perangkat utama seperti outdoor broadcasting equipment hingga horn speaker atau pengeras suara. Peralatan tersebut berfungsi menyiarkan sirene hingga peringatan potensi bencana secara langsung dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD DKI.

"DWS ini akan memberikan informasi berupa suara petugas BPBD, yang dapat menjangkau hingga radius 500 meter," ujar Ridwan.

BPBD DKI Jakarta saat ini telah menambah alat peringatan dini bencana (DWS) sebanyak enam unit pada 2020. DWS itu dipasang di berbagai tempat di antaranya, di Bukit Duri, Kebon Baru, Kedaung Kali Angke, Cengkareng Barat, Rawa Terate dan Marunda.

Total anggaran pengadaan nilainya mencapai miliaran rupiah. Dana diambil dari anggaran pada tahun 2019, dengan biaya perawatannya mencapai ratusan juta. 

"Pemeliharaan DWS, anggaran Rp165 juta dan pengadaan DWS 6 set, anggaran Rp4.073.901.441," ujar Kepala BPBD DKI Jakarta Moh. Insyaf, belum lama ini.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya