Kisah Pilu Napi Wanita Melahirkan dan Membesarkan Anak dalam Lapas
- abc
Dari catatan Sri, ada 14.653 napi perempuan yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 68 di antaranya membawa bayi.
"Sementara yang hamil ada 40 orang, itu per bulan Oktober. Mungkin sekarang ada yang sudah lahiran, jadi jumlahnya berkurang," ujarnya kepada ABC ketika dihubungi akhir pekan lalu.
Utami mengaku jatah makanan rutin untuk napi perempuan yang hamil atau menyusui memang tidak dibedakan, meski ada sedikit tambahan.
"Untuk hamil, menyusui memang ada ekstra puding yang disiapkan, ada anggaran untuk ekstra puding."
Terkait anggaran untuk persalinan napi, kesejahteraan, serta kesehatan bayi napi, Utami memaparkan biasanya dana itu diambil dari paket perawatan kesehatan tahunan.
Termasuk didalamnya adalah biaya untuk kebutuhan menstruasi, obat-obatan, vaksin, vitamin, dan makanan tambahan bagi anak sampai usia dua tahun.
Besarnya anggaran beragam, mulai Rp 50 juta hingga Rp 90 juta per tahun per Lapas. Tapi untuk tahun 2020, sudah dihitung Rp 17.000 per orang untuk setiap bulannya.
Penjara belum penuhi hak napi
Peneliti bidang pemasyarakatan dari Australia National University (ANU), Leopold Sudaryono, mengatakan Indonesia bisa mencontoh Australia soal perlakuan terhadap napi perempuan yang hamil dan atau membesarkan anak dalam penjara.
Leo pernah mengunjungi penjara perempuan di Australia, yang kebetulan tingkat keamanannya lebih rendah dibandingkan penjara lainnya, sehingga bentuk penjaranya bukan seperti sel, melainkan seperti "cottage".
Para perempuan yang hamil dan menyusui tinggal di "cottage" tersendiri dengan ruangan yang lebih besar dan memiliki privasi untuk menyusui.
Tapi keadaan penjara khusus bagi perempuan hamil dan menyusui di Australia secara umum memang memiliki perbedaan karena berbagai pertimbangan.