Kasus Persekusi, Banser Se-Indonesia Diminta Jangan Terprovokasi

Apel Kebangsaan Banser NU beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Dua anggota Banser dari Kota Depok, yakni ES dan WS menjadi korban persekusi atau diintimidasi oleh seorang pria yang mengaku dari jawara Betawi di Jalan Ciputat Raya, Jakarta Selatan.

Bantu Polri, GP Ansor Terjunkan Banser Amankan Natal dan Tahun Baru

Atas peristiwa itu, pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh anggota Banser untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi terhadap aksi oknum tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Bastoni Purnama mengatakan dari pihak Nahdlatul Ulama (NU) dan Banser sudah mengimbau kepada massa NU supaya tetap tenang.

Angkat Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan, Kasatkornas Banser: Biar Hadirnya Lebih Bermakna

Menurut dia, kasus ini sudah diserahkan kepada pihak kepolisian khususnya Polres Jakarta Selatan untuk diproses secara hukum dan semua berjalan sesuai koridor hukum.

"Sehingga, tidak terprovokasi atau menjadi besar atau perselisihan antara dua kelompok," kata Bastoni di Mapolres Jakarta Selatan pada Rabu, 11 Desember 2019.

Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah Diangkat Jadi Anggota Kehormatan Banser

Karena, kata dia, peristiwa ini terjadi secara kebetulan saja menimpa dua orang anggota Banser dan satu orang pelaku inisial H mengaku sebagai jawara dari Betawi.

"Itu oknum saja, jadi tidak dikait-kaitkan dua organisasi besar. Tentu, kita proses oknum tersebut sesuai prosedur yang berlaku," ujarnya.

Sementara Ketua PP GP Ansor, Saiful Rahmat Dasuki mengimbau kepada seluruh anggota Banser se-Indonesia supaya tetap tenang. Menurut dia, ini sudah instruksi dari Ketua Umum GP Ansor Gus Yaqut Cholil Qoumas.

"Seluruh anggota Banser tetap tenang, mawas diri karena gejala-gejala yang ingin memprovokasi Banser ini sudah semakin nyata dan terlihat. Maka, sikap paling benar ikuti apa yang disampaikan ketua umum," kata Saiful di Mapolres Jakarta Pusat.

Di samping itu, Saiful mengapresiasi dua anggota Banser Kota Depok yang menjadi korban persekusi yakni ES dan WS karena tetap tenang.

"Kami apresiasi sikap mereka berdua yang menunjukkan tawadhu dengan tetap tenang, mengedepankan akhlak sehingga provokasi oknum tidak berbuah lebih buruk lagi," ujarnya.

Namun, kata dia, aparat kepolisian diharapkan dapat menindak tegas pelaku tersebut. Sebab, sikap tawadhu bukan berarti membiarkan masalah ini selesai.

"Tapi, kita serahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk dilakukan tindakan hukum. Karena, Eko sudah melapor ke Pores Jakarta Selatan dan hari ini sudah dimintai keterangan tambahan oleh penyidik," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya