Crosshijaber Bikin Resah Wanita di Ruang Privat
- U-Report
VIVA – Fenomena crosshijaber atau laki-laki yang mengenakan hijab belakangan viral di media sosial. Kabar itu pertama kali diungkapkan oleh akun @Sheila_aidi. Dalam unggahannya ia menulis keresahannya akan crosshijaber yang marak terjadi.
Tak cuma berganti dengan pakaian muslimah, mereka bahkan sengaja bercadar dan mendatangi area-area seperti pusat perbelanjaan, toilet wanita, bahkan masuk ke masjid. Hal tersebut meresahkan sejumlah masyarakat, terutama bagi para perempuan.
Keresahan itu juga dirasakan oleh seorang pekerja kreatif bernama Allin Lindianty. Meski ia sepakat bahwa crosshijaber merupakan salah satu bentuk ekspresi gender namun ia merasa resah dan terancam ketika mereka masuk ke dalam ruang-ruang yang cukup privat seperti toilet perempuan dan juga masjid.
"Aku, sih enggak masalah dia mau pake kerudung atau apalah itu. Yang paling aku enggak suka kalau mereka sudah masuk ke kamar mandi wanita. Kadang aku kalo di WC buka kerudung, kayak benerin rambut dan kadang ada juga yang suka ganti baju," ungkap Allin dalam pesan singkatnya kepada VIVA, Senin 14 Oktober 2019.
Selain itu, Allin juga mengaku takut jika kelak crosshijaber tersebut justru mengenakan hijab untuk melakukan pelecehan seksual pada perempuan. Ini karena menurut informasi yang beredar bahwa crosshijaber sendiri pada dasarnya masih memiliki ketertarikan seksual kepada perempuan.
"Jujur aku takut kalau dia masuk ke WC. Karena beberapa kan mengaku heteroseksual. Terus juga kebanyakan dari mereka bercadar, jadi makin susah terdeteksi," kata Allin.
Keresahan lainnya juga diungkapkan oleh seorang penulis konten, Kartika Tarigan yang merasa ruang privasinya terganggu dengan kabar crosshijaber belakangan ini.
"Ya kalau mereka memang mau seperti itu, di komunitasnya saja dan jangan sampai membahayakan, jangan sampai masuk ranah privat. Makanya, seharusnya, Maaf ya kalau kasar, orang-orang macam ini harusnya cukup "tahu diri" dan tahu batasan. Balik lagi, lo boleh jadi apa saja boleh bagaimana saja, tapi di komunitas lo sendiri," demikian ungkap Kartika.