Diguyur Hujan Semalam, Pintu Air Manggarai Dipenuhi Sampah

Sampah di Pintu Air Manggarai, Jakarta
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan sekitarnya hujan pada Selasa malam, 8 Oktober 2019. Akibat hujan semalam, sampah kiriman menumpuk di Pintu Air Manggarai.

BPBD Imbau Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Tepi Sungai Waspada Banjir

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih bilang bahwa sampah di Pintu Air Manggarai meningkat sejak Selasa malam. Seperti diketahui, semalam Bendungan Katulampa dan Pos Depok mengalami kenaikan tinggi muka air hingga berstatus Siaga III dan II, yang membawa sampah ke Jakarta. Status seluruh pos pantau baru dinyatakan aman pada Rabu, sekitar pukul 03.00 WIB.

Kini sebagian sampah kiriman di Pintu AIr Manggarai sudah berhasil diangkat. Sampah-sampah tersebut langsung dibawa ke TPST Bantargebang.

Waspada! Musim Hujan Tingkatkan Risiko Penularan Pneumonia

"Lebih dari 322 meter kubik sampah sudah berhasil diangkat. Sampah tersebut dikirim ke TPST Bantargebang menggunakan tujuh rit truk sampah tipe besar dan 11 rit tipe kecil," kata Andono di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

Sampah yang menumpuk di Pintu Air Manggarai bermacam-macam jenisnya, mulai ranting pohon, plastik, kayu ukuran besar hingga sampah rumah tangga. Adapun pemindahan sampah dilakukan menggunakan satu unit alat berat liebher dan dua unit excavator long arm.

Hujan Tak Lagi Jadi Masalah! 8 Trik Menjemur Pakaian di Musim Hujan ini Agar Tidak Bau Apek

Dia menjelaskan bahwa petugas siaga sudah melakukan pengangkatan sampah sejak semalam di sana. Menurutnya, sampah tersebut harus segera diangkat supaya tidak menyumbat pintu air. Jika pintu air tersumbat maka air akan meluap ke permukaan dan menyebabkan banjir di daerah sekitar.  

Selain di Pintu Air Manggarai, petugas juga siaga di Kali Ciliwung BKN Season City. Di lokasi ini, sampah yang berhasil diangkat sejak semalam sebanyak 72 meter kubik sampai menggunakan excavator long arm dan excavator spider. Sampah itu dikirim ke TPST Bantargebang dengan tiga rit truk sampah berukuran besar.

Petugas juga siaga 24 jam di jembatan Kali Ciliwung Kampung Melayu untuk mengantisipasi penanganan sampah kiriman. Selain di lokasi-lokasi itu, petugas penanganan sampah di musim penghujan juga disiagakan di lokasi rawan tumpukan sampah saat hujan dan banjir datang.

"Ketika terjadi tumpukan sampah, selain petugas eksisting di ruas tersebut maka personel dan armada tambahan akan segera bergerak ke lokasi. Kita siaga 24 jam," ujar Andono.

Ada 4.000 orang dari UPK Badan AIr yang disigakan dalam satgas penanganan sampah di musim hujan kali ini. Selain personel, juga disiapkan 44 pikap angkut sampah, 50 truk sampah, lima excavator tipe spider, enam excavator long arm, 20 excavator biasa dan satu excavator liebher, dengan 23 petugas mobilisasi dan 12 orang petugas mekanik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya