Logo BBC

Cerita Pilu Ortu Mahasiswa yang Babak Belur Usai Demo

Bentrokan antara pedemo dan polisi terjadi di Jakarta selama dua pekan terakhir. - Eko Siswono/Anadolu Agency
Bentrokan antara pedemo dan polisi terjadi di Jakarta selama dua pekan terakhir. - Eko Siswono/Anadolu Agency
Sumber :
  • bbc

Polda Metro Jaya mengaku mengkap 1.365 orang usai demo 30 September lalu. Sebanyak 611 orang di antara mereka merupakan pelajar.

Dari jumlah itu, 380 orang ditetapkan sebagai tersangka. Ada 179 tersangka yang kini masih ditahan polisi.

Perkap 8/2009 mengharuskan polisi untuk menginformasikan penangkapan seseorang sesegera mungkin kepada keluarga mereka.

Namun ketentuan itu juga diduga dilanggar karena antrean orang tua justru mengular di Polda Metro, 1 Oktober lalu. Mereka merasa kehilangan dan berinisiatif mencari tahu keberadaan anaknya pasca demo--hal yang juga dikisahkan Subali.

Dugaan pelanggaran KUHAP lainnya yang dilakukan polisi adalah penangkapan lebih dari 24 jam. Fikri Herdiansyah (19) diduga korban salah tangkap usai demo dan telah mendekam di rutan Polres Jakarta Pusat selama lebih dari empat hari.

Ubis Fauzi Rahmat, ayah Fikri, menyebut anaknya berstatus saksi setelah ditangkap 30 September lalu di sekitar Tanah Abang. Ia menyebut Fikri dipukuli polisi tak lama setelah kericuhan dan pembakaran mobil terjadi di kawasan itu.

"Tidak ada alat bukti, kalau ada berarti dia memang sudah siap demo dan rusuh. Dia kan bukan pedemo, apalagi ikut merusak," kata Ubis.

Sepanjang demo di DPR, Jakarta, sejak 23 September lalu, satu orang dinyatakan tewas, yaitu Maulana Suryadi. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuduh Maulana tewas tanggal 25 September sebagai perusuh, bukan sebagai pedemo.

Tito mengklaim tak ada bekas penganiayaan di tubuh Maulana. Ia mengklaim Maulana kehilangan nyawa akibat kekurangan oksigen. Namun mengutip , keluarga Maulana menyebut terdapat bekas pukulan di sekujur jenazahnya. Darah pun terus mengalir dari telinga dan hidung Maulana saat jenazah dikuburkan.