Air Bersih Jadi Barang Mahal yang Harus Ditebus Warga Jakarta
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Air bersih sangat penting bagi kehidupan manusia. Meski demikian, tak semua orang bisa dengan mudah menikmatinya. Seperti warga di pinggir Pantai Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, yang harus membayar mahal untuk mendapatkan air bersih.
Hal ini dirasakan langsung oleh salah seorang warga bernama Emi. Perempuan berusia 35 tahun yang sehari-hari menjadi pedagang warteg itu mengatakan, sulit mendapatkan akses air bersih. Sehingga, untuk keperluan mandi, minum hingga mencuci piring dia harus membeli lewat pemasok.
"Di sini susah air. Kalau kita enggak beli, ya enggak punya air," ucapnya seperti dilansir dari VIVAnews, Kamis 3 Oktober 2019.
Harga air bersih yang ditawarkan tak bisa dibilang murah. Memakai air bersih untuk operasional warteg dan kebutuhan sehari-hari, Dia harus mengeluarkan biaya hingga Rp100 ribu untuk dua hari. Sehingga, uang yang harus dikeluarkannya untuk membeli air bersih mencapai Rp1,5 juta setiap bulannya.
Baca juga: Ratusan pelajar demo yang diciduk Polisi, masih dicari Orang Tuanya
Hal senada juga diungkapkan oleh Warni, warga pendatang asal Tegal, Jawa Tengah, yang menetap di wilayah ini sejak tahun 1985. Dia mengatakan, harus mengeluarkan biaya cukup besar hanya untuk bisa menikmati air bersih, dalam kehidupan sehari-hari.
"Setiap hari harus beli 5 pikul air bersih Rp25 ribu hanya untuk keperluan minum dan mandi. Kesulitan air sudah cukup lama," ucapnya.
Selain sulitnya mendapat air bersih, tantangan yang harus dihadapi warga di sana adalah banjir rob. Ada beberapa wilayah yang sempat terendam hingga 3 meter selama sepekan pada tahun 2007 lalu di wilayah Jakarta Utara tersebut.
Kejadian tersebut, terjadi sebelum ada pembangunan proyek tanggul pantai muara baru. Kini, kondisinya tidak separah dulu lantaran terbantu dengan pembangunan tanggul laut yang menjadi proyek national capital integrated coastal development (NCICD).