Massa Mahasiswa Bertahan, Begini Nasib Pegawai DPR
- VIVA/Lilis Khalisotussurur
VIVA – Massa mahasiswa yang demonstrasi menolak pengesahan undang-undang yang tak memihak rakyat 'keukeuh' bertahan di Gedung DPR, Jakarta meski aparat sudah berupaya membubarkan. Akibatnya, para pegawai dan staf DPR terkurung di gedung dewan.
Saat gerbang belakang DPR dibuka, mereka sempat berhamburan ke luar meski kondisi belum kondusif, di mana masih terdengar tembakan dari arah Gelora Bung Karno (GBK) dan Palmerah untuk menghalau massa mahasiswa di sekitar kompleks DPR. Pamdal DPR sempat memperingatkan mereka yang ke luar supaya tak kembali masuk ke dalam kompleks DPR/MPR karena memang diimbau tidak keluar sampai kondisi benar-benar kondusif.
"Yang ke luar, jangan masuk lagi. Kan tadi ada imbauan belum boleh ke luar," kata salah satu petugas Pamdal di DPR, Selasa malam, 24 September 2019., seperti dikutip dari VIVAnews.
Akhirnya, sebagian staf dan pegawai yang membawa sepeda motor dan berada di gerbang belakang memilih masuk kembali menunggu situasi kondusif. Meski begitu, ada juga yang tetap nekat pulang.
Sementara polisi antihuru-hara dan TNI masih terlihat berjaga-jaga di gerbang belakang kompleks DPR/MPR. Adapun, massa tak dikenal melemparkan batu dan bom molotov ke arah pintu masuk pejalan kaki di kompleks DPR.
Massa yang tak diketahui bagian dari mahasiswa atau bukan itu bahkan bersorak dan mengumpat dengan kata-kata kotor saat melempar batu dan bom molotov. Mereka juga mengarahkan laser hijau ke dalam kompleks DPR. Karena itu, semua akses pintu ditutup. Begitu juga dengan lampu di halaman yang dimatikan.
Sebelumnya, massa mahasiswa sempat merusak pintu gerbang utama dan pintu belakang kompleks DPR/MPR. Bahkan, pos polisi di dalam DPR jadi sasaran lempar batu dan kembang api. Meski sudah dipukul mundur menggunakan tembakan gas air mata dan water cannon tapi massa mahasiswa tetap bertahan.Â
Kebakaran pintu tol Pejompongan padam
Sementara pintu tol Pejompongan di Jalan S Parman, tepatnya tak jauh dari Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang sempat dibakar massa pada Selasa malam, 24 September 2019, berhasil dipadamkan. Polisi mengerahkan mobil water cannon untuk memadamkan pintu tol yang terbakar.
Kendati demikian, aparat kepolisian masih terus berjaga-jaga di sepanjang Jalan Gatot Subroto serta kawasan DPR dan sekitarnya. Mereka bernegosiasi dengan mahasiswa supaya membubarkan diri.