Uluran Tangan Warga untuk Para Mahasiswa yang Dihujani Gas Air Mata
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan gedung DPR/MPR kembali menegang. Demo hari ini dihadiri oleh lebih banyak massa mahasiswa serta pengamanan tiga kali lipat lebih ketat dibandingkan aksi kemarin.
Polisi mengungkapkan, hari ini jumlah personel yang disiagakan lebih banyak dibanding aksi unjuk rasa kemarin. Hari ini ada 18 ribu personel yang diturunkan, sementara kemarin hanya 5.500 personel. Ada pula pengamanan gabungan dari TNI sebanyak 800 personel serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. tvOne turut mengabarkan, aparat keamanan sudah bersiaga dengan kendaraan lapis baja serta mobil water cannon.
Pada Selasa sore, 24 September 2019, Massa mahasiswa mulai mencoba untuk masuk ke gedung wakil rakyat. Mereka pun dipukul mundur dengan menggunakan gas air mata oleh aparat keamanan. Polisi terpaksa membubarkan massa mahasiswa yang mulai memblokir akses tol di depan gedung DPR/MPR.
Dari pantauan VIVAnews, massa mahasiswa yang dihujani gas air mata terus bergeser ke arah Semanggi dari arah depan gedung DPR. Rupanya apa yang dialami oleh para mahasiswa mendapat simpati dari masyarakat sekitar.
Enggak sedikit warga yang memberikan air mineral untuk mahasiswa yang terkena gas air mata. Warga melemparkan air mineral dari mobil dan juga dari rumah-rumah mereka. Seperti yang diketahui, gas air mata menyebabkan mata perih dan kadang-kadang sampai sesak napas.
Dukungan rakyat Indonesia terus mengalir bagi para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa. Pada siang ini, beredar di media sosial Twitter momen haru ketika warga memberikan semangat pada rombongan mahasiswa. Para mahasiswa yang menggunakan KRL untuk menuju Gedung DPR/MPR mendapat sambutan tepuk tangan meriah oleh warga yang ada di stasiun Manggarai. Â
Masih dari pantauan VIVAnews, massa yang dipukul mundur kini berada di kawasan Jembatan Semanggi. Massa yang berada di bawah Jembatan Semanggi melakukan aksi bakar ban. Aparat pun mengerahkan mobil water cannon untuk memadamkan api dari ban yang telah dibakar massa.
Saat ini, Jembatan Semanggi masih penuh oleh massa. Aparat dan mahasiswa masih berhadap-hadapan, walau jarak mereka cukup jauh. Polisi terus meminta agar massa mahasiswa segera membubarkan diri karena waktu untuk menggelar unjuk rasa sudah selesai.