Anies Sebut Nasdem DKI Salah Alamat Kritik Dia Soal Sampah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti

VIVA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menilai, bahwa fraksi Nasdem DPRD DKI telah salah alamat karena sempat mengkritik dirinya terkait pengelolaan sampah di ibu kota.

Kaleidoskop Pilkada 2024: Gelombang Demo efek DPR vs MK, Anies Gagal Berlayar, PDIP Takluk di Kandang

Menurut mantan Mendikbud ini, kritik yang disampaikan ketua fraksi Nasdem Bestari Barus di Surabaya Senin lalu, 29 Juli 2019, lebih tepat pula dialamatkan kepada kepala daerah Jakarta sebelum ia mulai menjabat.

"Pak Bestari itu membicarakan Jakarta yang dia ikut juga bertanggungjawab. Jadi beliau suka lupa. Maunya menyerang gubernur sekarang. Lupa ini (kritik soal sampah) menyerang gubernur-gubernur sebelumnya tuh," ujar Anies di Rumah Dinas Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2019.

Kunjungi Bandung, Menteri LH Minta Komitmen Jawa Barat Memperbaiki TPA Sarimukti 

Anies menyampaikan, masih carut marutnya pengelolaan sampah di Jakarta, di mana sampah-sampah sekadar dibuang hingga menumpuk dan menggunung di Bantar Gebang, Bekasi, adalah masalah yang diwariskan pemerintahan-pemerintahan terdahulu. Sementara, Anies mengklaim, ia secara nyata akan memulai pembangunan ITF atau Intermediate Treatment Facility yang akan memusnahkan sampah, juga mengkonversinya menjadi sumber energi.

"Saya sedang mengubah (cara penanganan sampah di Jakarta). Sebelum saya bertugas, tidak ada pengelolaan ITF. Sekarang kita mulai ada ITF, lagi diproses," ujar Anies.

Inisiatif Pengelolaan Sampah Puntung Rokok yang Menginspirasi

Anies juga mengemukakan, Bestari sebenarnya sedang mengkritik pengelolaan sampah yang dilakukan gubernur sebelumnya. Di bawah kepemimpinannya, DKI telah mengambil langkah nyata menuntaskan masalah itu.

"Beliau, Bapak Bestari itu menceritakan pengolahan sampah selama ini," ujar Anies.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Fraksi Nasdem Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Bestari Barus, berulang kali menyinggung nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma untuk diboyong memimpin Ibu Kota. Salah satu alasannya, Risma dipandang mampu mengatasi masalah sampah yang mendesak di Jakarta.

Hal itu disampaikan Bestari kala bersama rombongan melakukan studi banding Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD Provinsi DKI Jakarta di Ruang Sidang Wali Kota Surabaya pada Senin, 29 Juni 2019. Pada kesempatan itu, Risma hadir sebagai tuan rumah. Bersama Bestari, hadir pula sejumlah pejabat Organisasi Perangkat Daerah DKI.

"Apakah Ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat. Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau di pilkada yang akan datang Bu Risma pindah ke Jakarta," kata Bestari disambut tepuk tangan oleh peserta studi banding. [mus]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya