Anies: Penurunan Tanah Jakarta Tak Separah Dulu
- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menegaskan, tim pengawasan penggunaan air tanah yang dia bentuk, telah bekerja dengan baik dalam mencegah permukaan tanah menurun akibat penyedotan secara berlebih.Â
Saat ini, menurut Anies, penurunan permukaan tanah, sudah tidak separah seperti di masa lalu. "Pengawasan itu dilakukan dan sekarang alhamdulillah (penurunan permukaan tanah Jakarta) sudah terkendali," ujar Anies di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin, 22 Juli 2019.
Anies menyampaikan, tim dibentuk untuk mencegah penurunan permukaan tanah bertambah parah. Tim utamanya mengawasi gedung-gedung pencakar langit.Â
Gedung-gedung tersebut dinilai terlalu berlebihan menyedot air tanah hingga berkontribusi terhadap penurunan permukaan tanah. "Sejak tahun lalu kita membentuk tim pengawasan air tanah untuk masalah itu," ujar Anies.
Anies mengemukakan, penurunan permukaan tanah Jakarta akan semakin parah jika sebuah sumur pompa, seperti yang digunakan gedung pencakar langit, dalamnya lebih dari dua ratus meter.Â
Pengawasan secara ketat dilakukan terhadap gedung-gedung itu. "Insya Allah kita akan lebih baik lagi di dalam mengendalikan penyedotan air," ujar Anies.
Sebagai informasi, salah satu wilayah paling parah terjadi penurunan permukaan tanah di Ibu Kota yaitu Jakarta Utara.Â
Daerah yang berbatasan langsung dengan laut itu rata-rata diperkirakan penurunan permukaan tanah  hingga empat meter selama 40 tahun terakhir.Â
Data Institut Teknologi Bandung (ITB) juga mencatat terjadi penurunan muka tanah hingga 25 sentimeter per tahun di beberapa wilayah Jakarta Utara.
Â