Habiskan Lebih dari 1 Miliar, Dua Karya Anies Akhirnya Dibongkar
- VIVA.co.id/ Adinda Purnama Rachmani
VIVA – Dua hal yang dilakukan Anies Baswedan untuk mempercantik kota Jakarta, ternyata hanya berusia singkat. Padahal, dana yang dihabiskan lumayan besar, lebih dari Rp1 miliar.
Pertama adalah pemasangan waring untuk menghilangkan aroma tak sedap dari Kali Item yang berada di wilayah Jakarta Pusat. Terobosan untuk menutup kali tersebut dicetuskan Anies, menjelang perhelatan Asian Games 2018.
Sebab, Wisma Atlet Kemayoran yang dijadikan salah satu tempat menginap atlet mancanegara berada persis di sebelah Kali Item.
"Saya yang menginstruksikan memang. Setelah saya berdiskusi dengan beberapa orang pakar, salah satu caranya adalah dengan mengurangi proses penguapan dari sungai itu. Penguapannya adalah dengan diberikan kain penutup, sehingga tidak terjadi proses evaporasi," kata Anies di Balai Kota DKI, Jumat 19 Juli 2018.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merogoh anggaran yang cukup besar untuk membeli peralatan jaring hitam dan seperangkatnya, nilai pengerjaan penutupan kali mencapai Rp580.833.000 yang terbagi dalam tiga segmen.
Pada segmen pertama dan kedua, untuk kain waring sepanjang 240 meter menelan anggaran Rp192.232.000. Sedangkan pada segmen ketiga, menelan anggaran Rp196.369.000, untuk membeli kain waring sepanjang 246 meter. Alokasi terbesar pengeluaran dana adalah untuk pembelian kainnya.
Setelah Asian Games selesai, maka waring hitam yang telah dipasang itu dicopot oleh petugas. Anies mengatakan, sejak awal sudah disampaikan kalau pemasangan jaring hanya solusi sementara, untuk menghadapi ajang Asian Games 2018. Upaya itu dilakukan, agar para kontingen nyaman dan tidak menghirup aroma yang tidak sedap dari kali yang kotor.
“Kan memang, kemarin itu sebetulnya solusi sementara, karena kita menghadapi Asian Games. Masalah polusi di sungai tidak bisa diselesaikan dengan waring, kemarin itu menyelesaikan aroma, bukan menyelesaikan polusi airnya," kata Anies.
Tak hanya sampai di situ, mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu melakukan gebrakan baru dalam menata wajah Jakarta, yaitu dengan membuat karya seni berupa instalasi bambu. Anies meresmikan instalasi bambu karya Joko Avianto di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis 16 Agustus 2018.
Dia menamakan karya seni instalasi bambu ini Getah Getih. Nama tersebut memiliki arti, Getah itu merah dan Getih itu putih. Getah Getih ini menghabiskan 1.600 buah bambu.
"Saya berbicara kepada Pak Joko, bikin kami Indonesia (bangga) dengan bambu. Kami merasa bangga, prosesnya cukup singkat dan hasilnya sangat luar biasa," ujarnya.
Getah Getih yang dipasang di area Bundaran Hotel Indonesia itu terbuat dari bambu yang di desain sedemikian rupa. Uang yang digelontorkan untuk membuat instalasi karya seni bambu itu mencapai ratusan juta rupiah. "Biaya sekitar Rp550 juta. Juta loh ya, bukan miliar. Kan, ingatnya miliar terus. Biaya ini dikonsorsium oleh 10 BUMD *Badan Usaha Miik Daerah)," kata Anies menjelaskan.
Hampir satu tahun Getah Getih itu dipasang, hari ini karya seni itu dibongkar oleh petugas. Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati mengatakan, kondisi bambu Getah Getih itu sudah mulai rapuh. Khawatir menimbulkan bahaya, Pemprov DKI memilih membongkarnya.
"Iya dilakukan pembongkaran, karena bambunya sudah mulai rapuh. Karena cuaca, sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh khawatir rubuh," kata Suzi ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis 18 Juli 2019.
Pemasangan waring dan Getah Getih yang dilakukan atas perintah Gubernur DKI, jika ditotal biayanya mencapai Rp1.130.833.000. Tak sampai setahun, kedua hal berbiaya mahal itu sudah tak bisa lagi digunakan.